BAB 1
PENDAHULUAN
Keberhasilan kegiatan komunikasi secara
efektif banyak ditentukan oleh penentuan strategi komunikasi. Di lain pihak
jika tidak ada strategi komunikasi yang baik efek dari proses komunikasi
(terutama komunikasi media massa) bukan tidak mungkin akan menimbulkan pengaruh
negatif. Sedangkan untuk menilai proses komunikasi dapat ditelaah dengan
menggunakan model-model komunikasi. Dalam proses kegiatan komunikasi yang
sedang berlangsung atau sudah selesai prosesnya maka untuk menilai keberhasilan
proses komunikasi tersebut terutama efek dari proses komunikasi tersebut
digunakan telaah model komunikasi.
Komunikasi adalah suatu bidang yang luas dan
masih samar-samar. Bidang ini terdiri
dari berbagai disiplin, kebanyakan saling tumpang-tindih, mempunyai nama yang
berbeda dan merujuk ke kegiatan yang berbeda, tergantung dari perspektif
pembicara. Pada prisipnya terdapat 4 (empat) komponen utama komunikasi yaitu
communicator (penyampai pesan), message (pesan), channel (saluran / media),
sommunicate (penerima pesan). Misalnya, urusan komunikasi, pemasaran dan
korporasi adalah istilah yang mencakup
berbagai cara untuk menyampaikan sebuah pesan, sementara isu, merek, dan
manajemen pemangku kepentingan adalah istilah-istilah yang lebih baru untuk
menunjukkan pendekatan-pendekatan yang ditemui
dalam berbagai kegiatan komunikasi.
Menyusun sebuah strategi komunikasi
adalah suatu seni, bukan sesuatu yang ilmiah, dan ada banyak cara pendekatan
yang berbeda untuk melakukan tugas ini. Saran yang diberikan berikut ini
hanyalah panduan yang tidak mempunyai aturan-aturan ketat. Sebelum seseorang
memilih dan menggunakan strategi komunikasi yang tepat agar gagasan diperhatikan,
dimengerti dan diikuti oleh orang lain yang menjadi sasarannya,dia harus
memiliki pengetahuan yag cukup tentang apa yang akan disampaikan, mengapa harus
disampaikan, dan efek yang diinginkan terjadi pada sasaran. Tanpa pengetahuan
itu semua, pemilihan dan penggunaan strategi tidak dapat dilakukan, karena
sebuah strategi hanya dapat digunakan untuk pesan dan hasil tertentu.
BAB II
PEMBAHASAN
Menurut Onong Uchjana Effendi dalam buku berjudul
“Dimensi-dimensi Komunikasi” menyatakan bahwa : Strategi komunikasi merupakan panduan
dari perencanaan komunikasi (communication planning) dan manajemen
(communications management) untuk mencapai suatu tujuan. Untuk mencapai tujuan
tersebut strategi komunikasi harus dapat menunjukkan bagaimana operasionalnya
secara taktis harus dilakukan, dalam arti kata bahwa pendekatan (approach) bisa
berbeda sewaktu-waktu tergantung dari situasi dan kondisi”. (1981 : 84). Selanjutnya menurut Onong Uchjana
Effendi bahwa strategi komunikasi terdiri dari dua aspek, yaitu : Secara makro (Planned multi-media
strategy), Secara
mikro (single communication medium strategy)
Kedua aspek tersebut mempunyai fungsi ganda, yaitu : Menyebarluaskan pesan komunikasi yang bersifat informatif, persuasif dan instruktif secara sistematis kepada sasaran untuk memperoleh hasil yang optimal.Menjembatani “cultural gap” , misalnya suatu program yang berasal dari suatu produk kebudayaan lain yang dianggap baik untuk diterapkan dan dijadikan milik kebudayaan sendiri sangat tergantung bagaimana strategi mengemas informasi itu dalam dikomunikasiknnya. (1981 : 67). Sedangkan menurut Anwar Arifin dalam buku ‘Strategi Komunikasi’ menyatakan bahwa : Sesungguhnya suatu strategi adalah keseluruhan keputusan kondisional tentang tindakan yang akan dijalankan, guna mencapai tujuan. Jadi merumuskan strategi komunikasi, berarti memperhitungkan kondisi dan situasi (ruang dan waktu) yang dihadapi dan yang akan mungkin dihadapi di masa depan, guna mencapai efektivitas. Dengan strategi komunikasi ini, berarti dapat ditempuh beberapa cara memakai komunikasi secara sadar untuk menciptakan perubahan pada diri khalayak dengan mudah dan cepat. (1984 :10).
Kedua aspek tersebut mempunyai fungsi ganda, yaitu : Menyebarluaskan pesan komunikasi yang bersifat informatif, persuasif dan instruktif secara sistematis kepada sasaran untuk memperoleh hasil yang optimal.Menjembatani “cultural gap” , misalnya suatu program yang berasal dari suatu produk kebudayaan lain yang dianggap baik untuk diterapkan dan dijadikan milik kebudayaan sendiri sangat tergantung bagaimana strategi mengemas informasi itu dalam dikomunikasiknnya. (1981 : 67). Sedangkan menurut Anwar Arifin dalam buku ‘Strategi Komunikasi’ menyatakan bahwa : Sesungguhnya suatu strategi adalah keseluruhan keputusan kondisional tentang tindakan yang akan dijalankan, guna mencapai tujuan. Jadi merumuskan strategi komunikasi, berarti memperhitungkan kondisi dan situasi (ruang dan waktu) yang dihadapi dan yang akan mungkin dihadapi di masa depan, guna mencapai efektivitas. Dengan strategi komunikasi ini, berarti dapat ditempuh beberapa cara memakai komunikasi secara sadar untuk menciptakan perubahan pada diri khalayak dengan mudah dan cepat. (1984 :10).
Selanjutnya strategi komunikasi harus juga meramalkan efek
komunikasi yang diharapkan, yaitu dapat berupa :
1.
menyebarkan informasi
2.
melakukan persuasi
3.
melaksanakan intruksi
Dari efek yang diharapkan tersebut dapat ditetapkan
bagaimana cara berkomunikasi (how to communicate), dapat dengan :
komunikasi
tatap muka (face to face communication), dipergunakan apabila kita mengharapkan
efek perubahan tingkah laku (behaviour change) dari komunikan karena sifatnya
lebih persuasif komunikasi bermedia (mediated communication), dipergunakan
lebih banyak untuk komunikasi informatif dengan menjangkau lebih banyak
komunikan tetapi sangat lemah dalam hal persuasif. Dalam strategi komunikasi peranan
komunikator sangatlah penting, itulah sebabnya strategi komunikasi harus luwes
supaya komunikator sebagai pelaksana dapat segera mengadakan perubahan bila
dalam pelaksanaan menemui hambatan. Salah satu upaya untuk melancarkan
komunikasi yang lebih baik mempergunakan pendekatan A-A Procedure (from
Attention to Action Procedure) dengan lima langkah yang disingkat AIDDA.
A
Attention (perhatian)
I
Interest (minat)
D
Desire (hasrat)
D
Decision (keputusan)
A
Action (kegiatan)
Dimulainya komunikasi dengan membangkitkan perhatian akan
menjadikan suksesnya komunikasi. Setelah perhatian muncul kemudian diikuti
dengan upaya menumbuhkan minat yang merupakan tingkatan lebih tinggi dari
perhatian. Minat merupakan titik pangkal untuk tumbuhnya hasrat. Selanjutnya
seorang komunikator harus pandai membawa hasrat tersebut untuk menjadi suatu
keputusan komunikan untuk melakukan suatu kegiatan yang diharapkan komunikator.
Apakah strategi kominikasi Anda dirancang untuk suatu proyek khusus atau untuk suatu periode yang sama sebagai
strategi organisasi, strategi tersebut harus memperhatikan beberapa hal berikut
ini:
a.
Tujuan
Tujuan Anda adalah kunci sukses strategi komunikasi Anda. Tujuan
tersebut harus mampu memastikan bahwa strategi komunikasi yang dikembangkan
merupakan tuntutan kebutuhan organisasi, bukan karena adanya kebutuhan atas
komunikasi itu sendiri. Kegiatan
komunikasi Anda bukan merupakan akhir dari semua kegiatan, tetapi dilakukan
demi organisasi dan karena
itu harus
dikaitkan dengan tujuan organisasi. Tanyakan pada diri Anda sendiri apa yang
dapat Anda lakukan dalam upaya komunikasi untuk mendukung agar organisasi Anda
mencapai tujuan utamanya. Menggabungkan tujuan komunikasi dan tujuan organisasi
akan menegaskan pentingnya dan relevansi komunikasi, dan karena itu akan
menjadi kasus yang meyakinkan untuk melakukan kegiatan komunikasi dalam
organisasi Anda.
b.
Sasaran
Anda perlu mengidentifikasi
sasaran Anda dengan siapa Anda perlu berkomunikasi untuk mencapai tujuan
organisasi. Sasaran terbaik yang dituju agar mencapai tujuan mungkin saja bukan
sasaran yang paling jelas, dan mentargetkan sasaran, misalnya media, tidak
selalu dapat membantu Anda mencapai tujuan. Setiap orang ingin mempunyai profil
media dan profil politik yang lebih
tinggi, namun kegiatan untuk mendukung
dua hal tersebut biasanya hanya untuk kepentingan pribadi dan hanya terdorong
oleh kebutuhan mengkomunikasikan, dengan dampak yang tidak luas. Efeknya bisa
saja negatif jika Anda menghabiskan seluruh sumberdaya untuk hal ini yang
sebenarnya dapat dimanfaatkan untuk berkomunikasi dengan pemangku kepentingan
kunci.
c.
Pesan
Mencari target yang strategis dan konsisten adalah kunci pesan organisasi. Ciptakan sesuatu yang
komprehensif dan mencakup semua pesan kunci, dan beri tekanan pada unsur-unsur
yang berbeda untuk pendengar yang berbeda. Untuk memaksimalkan dampak pesan
yang akan disampaikan perlu dirangkum dalam tiga point yang dapat diulang-ulang.
Ingat, komunikasi adalah tentang
bercerita: gunakan penyampaian narasi yang menarik, cerita-cerita seputar minat
manusia, dan imajeri yang menarik.
d.
Instrumen dan
kegiatan
Kenali instrumen dan kegiatan
yang sesuai untuk mengkomunikasikan pesan kunci. Anda dapat memperoleh gagasan
ini dari pendengar atau dari
pesan-pesan, atau kombinasi dari keduanya. Misalnya, sebuah laporan tahunan
akan bermanfaat untuk komunikasi perusahaan, sementara bulletin email cocok untuk
komunikasi internal. Pastikan bahwa Anda
merancang instrumen dan kegiatan berdasarkan waktu yang sesuai dan sumberdaya
dana yang ada.
e.
Sumberdaya dan
skala waktu
Aturan utama yang harus ditaati
adalah selalu menepati janji dan jangan mengumbar janji. Gunakan sumberdayamu dan skala waktu untuk
menetapkan harapan yang dapat diwujudkan.
f.
Evaluasi dan
Amandemen
Pertimbangkan melakukan audit
komunikasi untuk memperkirakan efektivitas strategi komunikasi Anda dengan
pendengar internal maupun external.
Gunakan pertanyaan terbuka dengan jawaban dan tolok ukur yang tepat, dan
bila mungkin carilah seseorang untuk mengerjakan ini. Pertimbangkan dan diskusikan hasilnya dengan
cermat dan gunakan temuan2 yang ada untuk mengubah strategi Anda.
Strategi komunikasi dalam bidang
pertanian merupakan suatu usaha untuk dapat mengubah sosok wajah pertanian dan
pedesaan indonesia. Disamping perubahan di bidang prasarana fisik, teknologi
dan produktivitas pertanian, para petani Indonesia juga telah berubah secara
nyata. Meski pada kenyataannya populasi petani telah menjadi lebih kecil tetapi
mengalami kemajuan kualitas yang lebih baik, bagaimana tidak ini jelas terlihat
pada membaiknya tingkat pendidikan petani yang lebih mengenal kemajuan,
kebutuhan dan harapan-harapannya meningkat, dan pengetahuan serta keterampilan
bertaninya juga jauh lebih baik. Semua ini tidak terlepas dari suatu sistem
strategi yang memiliki hasrat untuk mencapai tujuan secara efektif. Lionberger
dan Gwin (1982) menyatakan bahwa strategi komunikasi umumnya dirumuskan dengan
memperhatikan tiga hal, yaitu khayalak sasaran, pesan yang akan disampaikan,
dan saluran yang digunakan untuk mencapai tujuan tersebut.
Di
sisi lain, teknologi produksi pertanian terus berkembang dan meningkat. Maka
upaya penyebaran inovasi teknologi kepada petani juga perlu ditingkatkan.
Tindakan ini tidak semudah
mengaplikasikannya terhadap masyarakat terdidik secara umum, karena masih
banyak dijumpai kasus kegagalan penerapan teknologi oleh petani di Indonesia.
Kegagalan penerapan teknologi oleh petani disebabkan oleh berbagai faktor,
seperti: (1) Faktor-faktor personal petani sasaran seperti umur, pendidikan,
latar belakang budaya, kepercayaan dan perilaku keseharian; (2) Faktor-faktor
situasional seperti keadaan alam, pengaruh keluarga dan kelompok sosial, dan
kebijakan pemerintah; dan (3) Karakteristik teknologi seperti kerumitan
teknologi, sarana pendukung penerapan teknologi kurang tersedia, dan teknologi
yang seringkali tidak sesuai dengan kebutuhan masyarakat. Masalah ini merupakan
masalah yang kompleks dan memerlukan penanganan yang serius, karena kegagalan
penerapan teknologi oleh petani akan menimbulkan dampak negatif berupa
hilangnya kepercayaan petani terhadap suatu teknologi, dan akan berpengaruh
juga terhadap introduksi teknologi berikutnya, sehingga pada akhirnya akan menghambat program-program
pembangunan khususnya di pertanian.
BAB III
KESIMPULAN
1. Strategi
adalah keseluruhan keputusan kondisional tentang tindakan yang akan dijalankan,
guna mencapai tujuan. Jadi merumuskan strategi komunikasi, berarti
memperhitungkan kondisi dan situasi (ruang dan waktu) yang dihadapi dan yang
akan mungkin dihadapi di masa depan, guna mencapai efektivitas.
2. Melakukan
strategi komunikasi harus memperhatikan :Tujuan, Sasaran, Pesan, Instrumen dan kegiatan, Sumberdaya, Skala waktu, Evaluasi dan
perbaikan .
3. Adanya
strategi komunikasi dalam pertanian memberikan perubahan yang positif bagi
masyarakat petani. Namun penerapan inovasi teknologi yang diberikan terhadap
petani tidak semudah pangaplikasianyya, ini disebabkan oleh faktor personal
petani, situasional serta karakteristik teknologi.
DAFTAR PUSTAKA
Lionberger, H.F., and Gwin, Paul
H.1982. Communication Strategies : a
Guide for Agricultural Change Agents.
Danville, Illionis: The Interstate Printers &
Publisher.
Van den Ban, A.W. dan H.S. Hawkins,
1998. Penyuluhan Pertanian. Yogyakarta:
Kanisius.
http://www.mediatrust.org/training-events/training-resources/online-guide.
Diakses: tanggal 18 maret 2012.
http://www.strateki-komunikasi.html.
Diakses: tanggal 18 maret 2012.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar