BAB I
PENDAHULUAN
Jika kita ingin mendirikan dan
mengembangkan sebuah bisnis atau usaha, banyak hal yang harus diperhatikan.
Misalnya, modal dan rrencana bisnis atau bisnis plan yang akan dilakukan. Kedua
hal tersebut merupakan faktor eksternal yang mempengaruhi keberlangsungan
sebuah usaha atau bisnis.
Membuat sebuah usaha membutuhkan
perencanaan sebelumnya. Perencanaan tersebut dapat berupa bayangan bisnis,
pemikiran sederhana tentang bisnis yang akan dilakukan, perhitungan untung rugi
dalam menjalankan bisnis tersebut, bagaimana cara menjalankan bisnis, apa nama
bisnisnya, bagaimana persaingan bisnis tersebut, dll. Semua pertanyaan-pertanyaan
seputar bisnis tersebut akan menjadi sebuah Perencanaan Bisnis apabila dapat
dijawab dengan baik.
Ada sebuah pernyataan yang disampaikan
oleh David H. Bangs, Jr. (1995) bahwa seorang pengusaha yang tidak bisa membuat
perencanaan sebenarnya merencanakan kegagalan. Hasil pengamatan dari beberapa
pemilik perusahaan kecil menyatakan bahwa perencanaan dilakukan untuk mengkaji
semua strategi-strategi yang telah/akan dilakukan, menggunakan berbagai
informasi tentang usaha yang dijalani, melakukan introspeksi sehingga mengenali
kekurangan-kekurangan dalam menjalankan usaha.
Sangat penting jika semua pemikiran
tentang perencanaan usaha tersebut dapat dituliskan dalam sebuah rencana usaha
(Business Plan ) sehingga dapat dibaca kembali dan dievaluasi agar rencana
tersebut dapat dijalankan secara sistematis dan efisien. Hal tersebut sudah
lazim dilakukan oleh perusahaan kecil maupun besar dengan membuat laporan
harian, mingguan, bulanan, kwartal dan tahunan sehingga dapat disusun RJP
(Rencana Jangka Pendek) dan RJPa (Rencana Jangka Panjang). Dalam RJP dan RJPa
tersebut tercantum posisi keuangan perusahaan, target yang akan dicapai dan
kendala-kendala teknis dan non-teknis.
Mengapa perlu disusun Business Plan
(Bygrave, 1994)
1. To sell yourself
in the business
2. To obtain bank
financing
3. To obtain
investment funds
4. To arrange
strategic alliances
5. To obtain large
contract
6. To attract key
employs
7. To complete
mergers and acquisition
8. To motivate and
focus your management team
Rencana
bisnis atau bisnis plan adalah sebuah rencana kerja untuk membangun bisnis baru
atau mengembangkan bisnis yang telah dijalankan. Misalnya, mengalokasikan
sumber daya, fokus pada poin-poin penting, serta mempersiapkan bisnis untuk
masalah-masalah dan peluang pasar.
Ada banyak sekali pengertian tentang
business pla yang ditulis oleh pengarang buku kewirausahaan. Diantaranya
adalah:
1. Bygrave, 1994:
Business Plan merupakan suat dokumen yang menyatakan keyakinan tentan kemampuan
sebuah bisnis untuk menjual baran atau jasa yang menghasilkan keuntungan menari
bagi penyandang dana.
2. Hisrich-Peters,
1995: Business Plan adalah sebua dokumen tertulis yang dipersiapkan oleh
pengusah yang isinya menjelaskan tentang faktor-faktor internal dan eksternal
yang relevan untuk memula sebuah usaha. Isinya seringkali berupa rencana yan
terpadu meliputi: pemasaran, keuangan, produksi dan sumber daya manusia.
Awali
sebuah rencana bisnis dengan rencana awal yang sederhana. Rencana awal tersebut
meliputi ringkasan, penyertaan misi, kunci sukses, analisis pasar, analisis
keseimbangan dana, dan lain-lain. Hal tersebut merupakan rencana bisnis yang
paling sederhana.
Sebuah
rencana bisnis memiliki sebuah standar, yang mengikuti nasihat dari para ahli
bisnis, meliputi seperangkat elemen standar, seperti deskripsi perusahaan,
produk atau layanan, sasaran pasar, prakiraan, tim manajemen, dan analisis
keuangan.
Sebuah rencana bisnis bergantung pada
situasi. Rencana bisnis akan berjalan sebagai mana mestinya bila situasi
internal perusahaan dan situasi eksternal mendukung. Keberadaan investor atau
para penanam modal dapat mempengaruhi kelangsungan sebuah rencana bisnis.
Dalam membuat rencana bisnis, kita
harus tahu dan mengenali keberadaan posisi, tujuan, dan apa yang ingin dicapai
dalam usaha yang dibangun tersebut, sehingga kita bisa menuju sukses.
Manfaat Business Plan:
1.
Fungsi perencanaan yang disusun secara
sistematik bisa menjadi sarana komunikasi untuk semua pihak penyelenggara.
2.
Sebuah perencanaan bisnis dapat
menjadikan dasar pengaturan alokasi sumber daya.
3.
Sebagai alat pendorong bagi pelaku
bisnis untuk melihat visi, misi dan keberlangsungan perusahaan ke depan serta
menyadari betapa pentingnya waktu.
4.
Perencanaan bisnis bisa menjadi
pegangan atau dasar fungsi pengendalian.
Kerangka business
plan meliputi:
1.
Nama Usaha
Beberapa pertimbangan tentang nama usaha:
a.
Short – pendek
b.
Simple – sederhana
c.
Easy to spell – mudah diucapkan
d.
Easy to remember – mudah diingat
e.
Pleasing when read – enak dibaca
f.
No dissagreeable sound – tidak bernada sumbang
g.
Does not go out of date – tidak ketinggalan jaman
h.
Berhubungan dengan barang dagangan
i.
Jika produknya akan diekspor dapat mudah dibacaoleh orang
asing
j.
Tidak kata-kata negatif
k.
Dapat memberikan sugesti pada pengguna produk
2.
Lokasi
Ada dua hal yang perlu diperhatikan mengenailokasi usaha,
yakni:
a. Backward Linkage (pertalian ke belakang),yakni bagaiman
sumber daya (resources)yang akan digunakan. Hal ini menyangkutbahan baku,
tenaga kerja, dan kondusifitasmasyarakat setempat.
b. Forward Linkage (pertalian ke depan), yaknibagaimana
prospek konsumen yang akanmenyerap hasil produksi usaha tersebut.
3.
Komoditi yang akan diusahakan
Ada banyak sekali jenis komoditi yang akan diusahakan,
dapatberupa barang maupun jasa. Hal tersebut tergantungketertarikan pemilik
usaha untumengembangkan usahanyatersebut.
Namun menurut Wasty Soemanto (1992), ada beberapa hal
yangdapat dijadikan pertimbangan dalam memiliki komoditi:
a. Membanjirnya permintaan masyarakat terhadap jenis-jenishasil
usaha tertentu, baik barang maupun jasa.
b. Teridentifikasinya kebutuhan tersembunyi masyarakat
akanbarang-barang atau jasa tertentu.
c. Kurangnya saingan dalam bidang usaha
yang ingin kitakerjakan.
d. Adanya kemampuan yang meyakinkan bahwa
usaha yangdibentuk akan dapat bersaing dengan usaha sejenis dipasaran.
4.
Konsumen tujuan
Pada prinsipnya, terdapat tiga kluster konsumen, yakni
konsumentingkat bawah, konsumen tingkat menengah dan konsumen tingkatatas.
Masing-masing kluster sangat berbeda perilakunya terhadapbarang atau jasa yang
dikonsumsi.
a.
Konsumen tingkat bawah cenderung menginginkan produk
denganjumlah banyak dan harga murah. Biasanya konsumen pada klusterini kurang
memperhatikan kualitas produk tersebut. Yang pentingadalah keterjangkauan daya
beli produk tersebut untukpemenuhan kebutuhannya.
b.
Konsumen tingkat menengah sudah mulai memperhatikan
kualitassuatu produk, namun budget untuk mengkonsumsi produktersebut masih
dibatasi. Pelayanan penjual produk juga sudahmenjadi perhatian yang cukup
serius untuk konsumen kluster ini.Konsumen kluster ini sudah berfikir untuk
membeli suatu produkberdasarkan keinginan dan kebutuhannya.
c.
Konsumen tingkat atas sudah tidak memperhatikan harga
suatuproduk. Yang diutamakan adalah kualitas produk dan pelayananyang diberikan
oleh penjual. Konsumen kluster ini cenderungmembeli sebuah produk berdasar
keinginan, bukan kebutuhan.
5.
Pasar yang akan dimasuki
Ada beberapa istilah dalam pasar sebuah
usaha:
a.
Pemimpin pasar adalah perusahaan yang
memiliki pangsa pasar terbesar dalam produk sejenis. Perusahaan ini dapat
mengendalikan harga, berpromosi secara besar-besaran, membuat produk baru yang
akan ditiru oleh pesaing lain, dll.
b.
Penantang pasar adalah perusahaan yang
berada di bawah pemimpin pasar yang selalu mengejar dan berusaha melampai
pemimpin pasar. Segala macam taktik akan dilakukan untuk menyaingi pemimpin
pasar.
c.
Pengikut pasar adalah perusahaan skala
kecil yang senantiasa berusaha menjaga pelanggan tidak berpaling dari
perusahaannya tersebut dengan cara meningkatkan pelayanan. Mereka juga berusaha
menonjolkan keunggulan produknya.
d.
Perelung pasar adalah
perusahaan-perusahaan pengikut pasar yang mencoba menjadi pemimpin pasar dalam
lingkup sempit. Umumnya perusahaan tersebut berusaha menghindari persaingan
dengan perusahaan besar yang telah menjadi pemimpin maupun penantang pasar.
6.
Rekanan/partner yang diajak kerjasama
Menurut Musselman dan Huges (1964) partnership adalahsuatu
asosiasi atau persekutuan dua orang atau lebihdalam menjalankan suatu usaha
untuk mencarikeuntungan. Terdapat 2 tipe persekutuan:
a. General
Partnership,
semua anggota ikut secara aktifmengoperasikan bisnis bersama-sama,
memikultanggung jawab bersama, termasuk tanggung jawabyang tidak terbatas
terhadap utang-utang usaha.
b. Limited
Partnership,
memiliki anggota sekurangkurangnya1 orang yang memikul tanggung jawabpenuh
termasuk utang-utang usaha, dan anggota lainyang memiliki tanggung
jawaterbatas. Anggota yangmemiliki tanggung jawab terbatas tidak
berhakmencampuri kegiatan operasional usaha tetapi berhakatas pembagian laba
yang telah disepakati bersama.
Beberapa hal yang dibicarakan dalam kesepakatan
Partnership:
a.
Nama-nama anggota
b.
Jumlah penyertaan modal
c.
Masa mulai dan berakhirnya persetujuan
d.
Gaji dan honor
e.
Pembagian laba dan kerugian
f.
Prosedur penambahan partner
g.
Prosedur pemberhentian partner
h.
Tanggung jawab dan otoritas/kewenangan
i.
Penambahan karyawan
7.
Personil yang akan menjalankan usaha
Dalam menjalankan usaha baru, dibutuhkan kerja keras,kejujuran dan komitmen
yang tinggi dari pelaku usahatersebut.Karena masih bersemangat, pelaku
usahabaru yang menangani kegiatan operasional usahatersebut seringkali akan
mencurahkan semuakonsentrasinya agar usaha yang dijalani dapat berjalandan
berkembang sesuai rencana.Namun terkadang ketika usaha yang dijalani
telahberkembang, timbul penyakit pelaksana operasionalusaha untuk menggerogoti
usaha tersebut. Hal ituterjadi karena keuangan usaha tersebut telah mapan.Namun
sekali lagi, usaha yang baik harus diliputi rasajujur dari pelaksana
operasional usaha. Sehinggadiperlukan pengawasan yang ketat bagi personil
yangmenjalankan usaha tersebut.
8.
Jumlah modal tersedia dan tambahan
modalyang diharapkan
Modal utama yang harus dimiliki oleh seorang
pengusaha adalahkejujuran dan semangat.
Setelah modal utama tersebutdimiliki, baru melangkahkan kaki mencari
modal/uanguntuk menjalankan usaha yang telah direncanakan.Kebutuhan modal harus
diperhitungkan secara cermat agarlangkah awal berjalannya usaha dapat
berlangsung baik.Jangan sampai baru setengah jalan usaha yang dirintiskehabisan
modal. Paling tidak pengusaha telahmemperhitungkan kebutuhan modal dan biaya
operasionalselama beberapa bulan mendatang.Modal dapat didapatkan dari tabungan, menjual barang yangdimiliki, patungan dengan teman, dll.Pinjaman, baik kepada bank maupun
kepada pemilik dana pihakketiga dapat dilakukan ketika usaha yang dijalankan
sudahstabil dan memiliki prospek pengembangan yang bagus.
9.
Peralatan usaha yang perlu disediakan
Ada dua jenis alasan memilih peralatan yang akandigunakan
dalam menjalankan usaha, yakni:
a. Ekonomis, berlaku bagi wirausahawan baru
yangmemiliki keterbatasan modal.
Alat-alat yangdigunakan mungkin bukan barang yang serba baru,tetapi bisa jadi
barang bekas. Wirausahawan iniberfikir, yang penting fungsi dari peralatan,
bukanbentuk dan model.
b. Prestise, berlaku bagi wirausahawan yang
memilikimodal cukup dan memang membutuhkan prestiseuntuk menjalankan usahanya.
Misalnya sasaranusahanya adalah orang-orang menengah ke atas yanglebih
mengutamakan kenyamanan, sehinggadiperlukan seperangkat peralatan yang baik.
Biasanyaprestise tersebut berlaku pada usaha penyedia jasa.
10.
Promosi yang akan dilakukan
Promosi dewasa ini adalah salah satu hal terpenting
dalammengenalkan usaha ke masyarakat luas. Tanpa promosi,sebuah usaha baru
tidak akan dikenal oleh masyarakat,terlebih usaha yang memiliki banyak
persaingan.
Beberapa elemen promosi yang sering digunakan:
a.
Advertising , berupa iklan di berbagai media.
b.
Personal selling , merupakan tenaga penjual yang disiapkandi toko
(pramusiaga) maupun door to door.
c.
Sales Promotion, berupa daya tarik bagi konsumen yangberupa obral, diskon,
cuci gudang, undian, hadiah, dll.
d.
Public Relation, yaitu memberi informasi kepada masyarakattentang perusahaan,
sehingga terbentuk citra (image )masyarakat terhadap perusahaan dan
produknya.
BAB II
PEMBAHASAN
A. Profil Perusahaan
Jamur Icip-icip adalah jamur krispi
yang terdiri dari berbagai macam rasa, diantaranya pedas, BBQ, original, dan
keju. Bahan baku yang digunakan adalah jamur tiram. Jamur tersebut diolah
menggunakan tepung krispi.
B. Identitas Pemilik
Bisnis ini dilakukan secara berkelompok
yaitu usaha gabungan sebanyak 6 orang dengan identitas masing-masing sebagai
berikut:
1. Nama : Dewi Ayu Imaningtyas
Alamat : Jalan Adyaksa No. 6 Purwokerto
Tempat/tanggal
lahir : Samarinda,
30 September 1992
Pendidikan akhir : SMA
2. Nama : Atiqah Anas Taqiyyah
Alamat : Taman Tridaya Indah blok B7/7 Tambun, Bekasi
Tempat/tanggal
lahir : Jakarta,
11 Juni 1992
Pendidikan akhir : SMA
3. Nama : Filda Arinil Haq
Alamat : Sendangharo XI/03 Tuban
Tempat/tanggal
lahir : Sidoarjo,
10 Juli 1992
Pendidikan akhir : SMA
4. Nama : Lintang Sekar Langit
Alamat : Jalan KS Tubun Gang Nanas No.9 RT 06/07
Rejasari, Purwokerto Barat
Tempat/tanggal
lahir : Purwokerto,
19 November 1992
Pendidikan akhir : SMA
5. Nama : Nurhidayatulloh
Alamat : Kebutuh RT 01/09 Bukateja, Purbalingga 53382
Tempat/tanggal
lahir : Purbalingga,
15 Mei 1992
Pendidikan akhir : SMA
6. Nama : Dian Sri Lestari
Alamat : Ambalresmi RT 02/02 Kec. Ambal Kab. Kebumen
Tempat/tanggal
lahir : Kebumen,
13 Februari 1992
Pendidikan akhir : SMA
C. Data Perusahaan
Nama perusahaan : Jamur
Icip-icip
Alamat usaha : Jalan
HR Bunyamin Purwokerto
Nomor telepon : 081553757470
Bidang usaha : Kuliner
Bentuk badan usaha : UKM
Mulai berdiri : 12
November 2012
Susunan pengurus :a. Manajer Umum : Nurhidayatulloh
b. ManajerFinancial : Filda
Arinil Haq
c. Manajer Distribusi : Lintang
Sekar L
d. Manajer Produksi : Dian Sri
Lestari
e. Manajer Persediaan Bahan Baku : Atiqah
Anas T
f. Manajer Administrasi : Dewi
Ayu I
D. Aspek Produksi
1. Bahan baku
a. Jamur didapatkan dari petani pembudidaya
jamur .
b. Bahan lainnya diperoleh dari pasar dan toko.
2. Lokasi
Lokasi didirikannya usaha Jamur
Icip-icip berada pada tempat yang strategis bagi konsumen, banyak dilewati
masyarakat serta berada pada area kampus Universitas Jenderal Soedirman. untuk
menjangkau daerah ini juga sangat mudah karena didukung dengan transportasi
yang memadai. Lokasi usaha ini dipilih karena mudah untuk memasok bahan baku
yang akan digunakan.
3. Volume operasi
Usaha Jamur Icip-icip menggunakan bahan
baku jamur tiram yang mudah diperoleh. Dalam sehari usaha ini memerlukan jamur
tiram sebanyak 3 kg untuk diolah dan langsung dijual. Jamur dibeli sehari
sebelum diolah. Jamur yang baru didapat disimpan dalam pendingin dalam waktu
yang tidak lama dan langsung diproses. Sehingga tidak terjadi penyimpanan jamur
terlalu lama karena jamur akan membusuk apabila tidak segera diolah.
4.
Tenaga kerja
Tenaga kerja
diperlukan untuk menjalankan usaha. Tenaga kerja untuk usaha Jamur Icip-icip
adalah anggota yang mendirikan usaha.
E. Aspek Pemasaran
1. Sistem distribusi
Jamur Icip-icip ini akan di pasarkan
secara langsung kepada konsumen dengan cara berjualan menggunakan gerobag
disekitar jalan HR Bunyamin, Purwokerto.
2.
Sistem pembayaran
Pembayaran dilakukan secara langsung
dan tunai dari konsumen kepada penjual.
3.
Konsumen sasaran
Konsumen sasaran penjualan Jamur
Icip-icip yaitu mahasiswa, pelajar, dan masyarakat umum.
4.
Wilayah pemasaran
Pemasaran Jamur Icip-icip adalah di area
kampus UNSOED.
5.
Penguasaan Pasar
Penguasaan termasuk pada jenis pengikut
pasar. Pengikut pasar adalah perusahaan skala kecil yang senantiasa berusaha
menjaga pelanggan tidak berpaling dari perusahaannya tersebut dengan cara
meningkatkan pelayanan. Mereka juga berusaha menonjolkan keunggulan produknya.
F. Aspek Keuangan
Aspek keuangan
menjelaskan bagaimana melakukan penentuan harga terhadap usaha yang dijalankan.
Kegiatannya antara lain membuat rekap penerimaan usaha, pengeluaran biaya untuk
operasional usaha, dan menguji aliran kas apakah layak atau tidak usaha
tersebut untuk dijalankan.
Sehingga untuk
menjalankan usaha Jamur Icip-icip diperlukan beberapa perhitungan, salah
satunya perhitungan investasi sebagai berikut:
Sedangkan bahan-bahan yang dibutuhkan
adalah:
a. Biaya Tetap
No.
|
Kebutuhan
Investasi
|
Jumlah
Unit
|
Harga per Unit (Rp)
|
Total Biaya (Rp)
|
Umur Ekonomis
|
1
|
Gerobak
|
1
|
2.000.000
|
2.000.000
|
5 tahun
|
2
|
Kompor
|
1
|
200.000
|
200.000
|
5 tahun
|
3
|
Peralatan
memasak
|
1
|
500.000
|
500.000
|
5 tahun
|
Total Investasi
|
2.700.000
|
|
b. Biaya Variabel
No.
|
Pengeluaran
|
Jumlah Unit
|
Harga per unit (Rp)
|
Total Biaya (Rp)
|
1
|
Gas
|
6 buah
|
15.000
|
90.000
|
2
|
Tepung
|
8,1 kg
|
20.000
|
162.000
|
3
|
Minyak Goreng
|
150 L
|
10.000
|
1.500.000
|
4
|
Jamur tiram
|
90 kg
|
7.000
|
630.000
|
5
|
Kertas Minyak
|
3000 lembar
|
200
|
600.000
|
6
|
Perasa
|
9 bungkus
|
10.000
|
90.000
|
Total Biaya per
bulan
|
3.072.000
|
|||
Total Biaya per
tahun
|
36.864.000
|
Alat-alat yang
diperlukan tersebut memiliki umur ekonomis. Sehingga perlu dilakukan
perhitungan penyusutan sebagai berikut:
Jumlah alat
|
1 set
|
Harga awal
|
Rp2.700.000,00
|
Perkiraan nilai
sisa
|
Rp1.000.000,00
|
Umur pakai (usia
ekonomis)
|
5 tahun atau 5 x
12 bulan = 60 bulan
|
Dari hasil perhitungan ternyata
penyusutan 1 set perlengkapan usaha Jamur Icip-icip adalah sebesar Rp28,333,00
per bulan. Dengan demikian usaha Jamur Icip-icip akan terus dibebani biaya
tetap sebesar Rp28,333,00 setiap bulan meskipun usaha ini berhenti beroperasi.
1. Analisis perhitungan Payback Periode
Dalam analisis ini
digunakan modal yang merupakan biaya yang diperlukan selama usaha berjalan
yaitu dalam kurun waktu 5 tahun termasuk biaya penyusutan. Usaha Jamur
Icip-icip ini memiliki aliran kas yang berbeda. Karena tiap tahunnya terjadi
peningkatan harga jual. Sehingga metode yang digunakan adalah iterasi.
Modal
|
Rp187.021.700,00
|
Penerimaan tahun
ke-1
|
Rp109.500.000,00
|
Penerimaan tahun
ke-2
|
Rp109.500.000,00
|
Penerimaan tahun
ke-3
|
Rp136.875.000,00
|
Penerimaan tahun
ke-4
|
Rp136.875.000,00
|
Penerimaan tahun
ke-5
|
Rp150.562.500,00
|
Perhitungan PP usaha Jamur Icip-icip:
Rp187.021.700,00
Rp109.500.000,00 – (tahun ke-1)
Rp
77.521.700,00
PP usaha Jamur Icip-icip memiliki nilai
satu tahun x bulan. Nilai x dapat dihitung dengan cara:
Sehingga Payback Periode usaha Jamur Icip-icip adalah 1 tahun 4 bulan 29
hari.
2. Perhitungan
NPV, IRR, dan PI
a. Nett
Present Value
Nett Present Value merupakan cara yang digunakan untuk membandingkan
nilai sekarang dari aliran kas masuk bersih dengan nilai sekarang biaya yang
dikeluarkan. Apabila NPV bernilai positif maka usaha layak dilakukan. Dan
apabila hasilnya negatif maka usaha tidak layak dilakukan. NPV sangat
dipengaruhi oleh tingkat suku bunga.
Dalam usaha Jamur Icip-icip, discount rate untuk lima tahun mendatang
diasumsikan 5% per tahun. Sehingga:
Tahun
|
Aliran Kas
|
Discount Factor (r = 5%)
|
Present Value
|
0
|
Rp187.021.700,00
|
1
|
-187.021.700
|
1
|
Rp109.500.000,00
|
0,9524
|
104.287.800
|
2
|
Rp109.500.000,00
|
0,9070
|
99.316.500
|
3
|
Rp136.875.000,00
|
0,8638
|
118.232.625
|
4
|
Rp136.875.000,00
|
0,8227
|
112.607.063
|
5
|
Rp150.562.500,00
|
0,7835
|
117.965.719
|
Sehingga:
NPV = -187.021.700
+ 104.287.800 + 99.316.500 + 118.232.625 + 112.607.063 + 117.965.719
= 265.388.007
Karena NPV bernilai positif maka usaha
Jamur Icip-icip layak untuk dijalankan.
b. Internal
Rate of Return
Nilai IRR dapat dicari dengan merubah
nilai discount rate (r) sehingga
didapatkan discount factor (DF)
tertentu. Jika nilai NPV sudah negatif maka perhitungan dihentikan. Kriteria
kelayakan berdasarkan hasil IRR adalah apabila IRR lebih besar daripada suku
bunga deposito bank yang berlaku. Pada analisis usaha Jamur Icip-icip ini
menggunakan r = 5% dan r = 50%.
Tahun
|
Aliran Kas
|
Discount Factor
(r = 5%)
|
Discount Factor
(r = 50%)
|
Present Value
(r = 5%)
|
Present Value
(r = 50%)
|
0
|
187.021.700,00
|
1
|
1
|
-187.021.700
|
-187.021.700
|
1
|
109.500.000,00
|
0,9524
|
0,6667
|
104.287.800
|
7.300.365
|
2
|
109.500.000,00
|
0,9070
|
0,4444
|
99.316.500
|
48.661.800
|
3
|
136.875.000,00
|
0,8638
|
0,2963
|
118.232.625
|
40.556.063
|
4
|
136.875.000,00
|
0,8227
|
0,1975
|
112.607.063
|
27.032.813
|
5
|
150.562.500,00
|
0,7835
|
0.1317
|
117.965.719
|
19.829.082
|
NPV
|
365.388.007
|
(43.641.577)
|
IRR dihitung
sebagai berikut:
Hasil perhitungan
IRR menunjukkan hasil sebesar 56,1% lebih besar dari suku bunga deposito bank
yang berlaku yaitu sebesar 5% per tahun. Sehingga usaha Jamur Icip-icip layak
untuk dilakukan.
d.
Profitability
Index
Kriteria kelayakan
usaha menurut PI adalah ketika PI > 1.
Aliran kas masuk
usaha Jamur Icip-icip:
Dengan demikian,
usaha Jamur Icip-icip layak dilakukan karena PI sebesar 2,95 lebih besar dari
1.
e.
Keuntungan
1)
2)
3)
4)
Dari perhitungan
di atas dapat disimpulkan bahwa keuntungan usaha Jamur Icip-icip adalah
Rp3.228.000,00 per bulan. Dan jika dilihat dari hasil R/C ratio = 1,56,
menunjukkan bahwa setiap Rp1.000,00 yang ditanamkan pada usaha ini akan
memberikan pendapatan sebesar Rp1.560,00.
f.
Break Event Point
1)
BEP pendapatan sebesar Rp4.576.271,00
menunjukkan bahwa usaha Jamur Icip-icip tidak untung dan tidak rugi jika
memperoleh pendapatan sebesar R4.576.271,00 per bulan.
2)
BEP produksi usaha Jamur Icip-icip
sebesar 1.025, menunjukkan bahwa usaha ini tidak untung dan tidak rugi jika
produk yang dijual sebanyak 1.025 bungkus per bulan.
3)
BEP harga sebesar 2.565 menunjukkan
bahwa usaha Jamur Ici-icip tidak untung dan tidak rugi jika pembeli dikenakan
harga sebesar Rp2.565,00 per bungkus dengan catatan penjualan sebanyak 2.250
bungkus per bulan.
BAB III
KESIMPULAN DAN SARAN
A.
Kesimpulan
Berdasarkan berbagai perhitungan, usaha Jamur Icip-icip
layak untuk dijalankan. Dengan modal
sebesar Rp187.021.700,00, jamur krispi ini akan dijual seharga Rp4.000,00 per
bungkus dimana per harinya akan dijual sebanyak 75 bungkus. Maka waktu
pengembalian modalnya adalah selama 1 tahun 4 bulan 29 hari dan keuntungan usaha
Jamur Icip-icip yang akan diperoleh adalah sebesar Rp3.228.000,00 per bulan.
Usaha Jamur icip-icip tidak akan memperooleh keuntungan
atau kerugian apabila mendapatkan pendapatan sebesar Rp4.576.271,00 dan menjual
sebanyak 1.025 bungkus per bulan. Namun apabila usaha ini dapat menjual
sebanyak 2.250 bungkus per bulan, jamur krispi tidak akan mendapatkan
keuntungan dan kerugian apabila menjual seharga Rp2.565,00 per bungkus. Jika usaha
Jamur Icip-icip ini berhenti beroperasi, usaha ini masih dibebani biaya tetap
sebesar Rp28,333,00 per bulan.
B.
Saran
Dalam melakukan
rencana usaha, sebaiknya dihitung dan dipikirkan secara matang segala kebutuhan
yang diperlukan terlebih dahlu. Sehingga apabila ketika usaha berjalan tidak
mengalami kerugian dan apabila usaha mulai tidak beroperasi, usaha tidak
mendapatkan beban yang terlalu berat untuk ditanggung. Begitu juga dengan kesepakatan-kesepakatan
yang dibuat mengenai perjanjian kerja sama.
DAFTAR PUSTAKA
Anonim. 2011. Peluang Usaha Jamur Crispy (on-line). http://programukm.blogspot.com, diakses 23
Desember 2012.
Anonim. 2009. Pengertian Business Plan (on-line). http://fastkaya.blogspot.com, diakses 22
Desember 2012.
Anonim. 2011. Pengertian Business Plan (On-line). http://www.entrepreneurmuda.com, diakses 23
Desember 2012.
Noery, Seiyoumi.
2012. Analisis Kelayakan Usaha (On-line).
http://seiyoumi.blogspot.com, diakses 23
Desember 2012.
Shabirah, Noor.
2012. Peluang Usaha Jamur Crispy (On-line).
http://noorshabirah.wordpress.com, diakses 22
Desember 2012.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar