BAB
I
PENDAHULUAN
A.
Latar Belakang
Produksi
agribisnis dapat diartikan sebagai seperangkat prosedur dan kegiatan yang
terjadi dalam penciptaan produk agribisnis (produk usaha pertanian, perikanan,
peternakan, kehutanan, dan hasil olahan produk-produk tersebut).
Manajemen
agribisnis dapat diartikan sebagai seperangkat keputusan untuk mendukung proses
produksi agribisnis, mulai dari keputusan perencanaan, pengorganisasian,
pelaksanaan, pengawasan, pengendalian, hingga evaluasi proses produksi.
Manajemen
produksi memiliki dampak menyeluruh dan terkait dengan berbagai fungsi, seperti
fungsi personalia, keuangan, penelitian dan pengembangan, pengadaan dan
penyimpanan, dan lain-lain. Manajemen produksi, terutama menyangkut keputusan
lokasi, ukuran atau volume, dan tata letak fasilitas, pembelian, persediaan, dan
penjadwalan serta mutu produk, akan menjadi perhatian khusus dari para manajer produksi.
Usaha
produksi pertanian, produksi primer, sangat variatif dan sangat tergantung
kepada jenis komoditas yang diusahakan. Manajemen produksi pertanian mencakup kegiatan
perencanaan, pengorganisasian input-input dan sarana, pelaksanaan, pengawasan,
evaluasi, dan pengendalian.
Ruang
lingkup manajemen produksi pertanian :
A.
Perencanaan Produksi Pertanian
1. Pemilihan Komoditas
Pertanian
2. Pemilihan Lokasi
Produksi Pertanian dan
B.
Penempatan Fasilitas
1. Skala Usaha
Pertanian
2. Perencanaan Proses
Produksi Pertanian
C.
Pengorganisasian Input-input dan Sarana Produksi
Pertanian
D.
Kegiatan Produksi Pertanian
E.
Pengawasan Produksi Pertanian
F.
Evaluasi Produksi Pertanian
G.
Pengendalian Produksi Pertanian
Pemilihan
komoditas yang akan diusahakan memegang peranan penting dalam keberhasilan usaha
produksi pertanian. Untuk usaha agribisnis berskala kecil mungkin pemilihan
lokasi produksi tidak menjadi suatu prioritas, karena umumnya produksi
dilakukan di daerah domisili para petani.
Skala
usaha sangat terkait dengan ketersediaan input dan pasar. Skala usaha hendaknya
diperhitungkan dengan matang sehingga produksi yang dihasilkan tidak mengalami kelebihan
pasokan atau kelebihan permintaan. Perencanaan merupakan suatu upaya penyusunan
program, baik program yang sifatnya umum maupun yang spesifik, baik jangka
pendek maupun jangka panjang. Setelah menetapkan jenis dan varietas komoditas yang
akan diusahakan, lokasi produksi dan penempatarv fasilitas, serta skala usaha
yang akan dijalankan, maka rnulai merencanakan proses produksi.
Pengorganisasian
mengenai sumberdaya berupa input-input dan sarana-sarana produksi yang akan
digunakan akan sangat berguna bagi pencapaian efisiensi usaha dan waktu.
Pengorganisasian tersebut terutama menyangkut bagaimana mengalokasikan berbagai
input dan fasilitas yang akan digunakan dalam proses produksi sehingga proses
produksi dapat berjalan secara efektif dan efisien. Kegiatan produksi merupakan
proses transformasi masukan menjadi suatu keluaran. Kegiatan produksi adalah
melaksanakan rencana produksi yang telah dibuat dan merupakan kegiatan yang
mempunyai masa yang cukup lama serta terkait dengan bagaimana mengelola proses
produksi berdasarkan masukan, baik yang langsung maupun yang tidak langsung,
untuk menghasiikan produk.
Pengawasan
dalam usaha produksi pertanian meliputi pengawasan anggaran, proses, masukan,
jadwal kerja, dan lain-lain yang merupakan upaya untuk memperoleh hasil
maksimal dari usaha produksi. Evaluasi dilakukan secara berkala, mulai dari saat
perencanaan sampai akhir usaha tersebut berlangsung. Pengendalian dalam usaha
produksi pertanian berfungsi untuk menjamin agar proses produksi berjalan pada
rel yang telah direncanakan.
B.
Tujuan
Tujuan dari praktikum
manajemen produksi diharapkan setelah melakukan observasi perusahaan pertanian
maka mahasiswa dapat mengetahui gambaran tentang manajemen produksi dan
hambatan serta cara mengatasi hambatan dalam melakukan proses produksi.
C.
Metode Praktikum
Metode yang digunakan
dalam praktikum manajemen produksi adalah Observasi Partisipatif yaitu metode
pengamatan langsung dari sumber data secara mendalam.
BAB II
ACARA PRAKTIKUM
A. ACARA
I : IDENTIFIKASI/ PROFIL PERUSAHAAN
Pada Praktikum
ini, perusahaan yang dikunjungi adalah Sabila Farm, “Sabila” diambil dari nama anak dari pemilik perusahaan perkebunan tersebut.
Pencetus pertama terbentuknya Sabila Farm adalah seorang alumnus Institut Pertanian
Bogor dari jurusan ilmu tanah, ialah Ir. Gun
Soetopo bersama istrinya, Elly Mulyati
dari jurusan ilmu gizi, jadi mempunyai basic pertanian yang kuat. Sabila
Farm berada di DI Yogyakarta tepatnya
di Jl. Kaliurang KM 18,5 Pakem-Sleman
Yogyakarta 55582 Telp 0274-7115454 Info 08121033811. Karena Indonesia punya
potensi untuk buah-buahan, perusahaan Sabila Farm mempunyai visi untuk
meningkatkan kualitas dan kuantitas buah naga. Misinya dengan memperluas lahan
maka visi tersebut dapat tercapai dan dapat dipasarkan ke luar daerah dan
diharapkan dapat diekspor ke luar negeri. Sabila Farm adalah perusahaan
perkebunan buah naga. Selain sebagai kebun produksi buah,
Sabila Farm juga dijadikan sebagai
tempat agrowisata dan edukasi (pelatihan petani).
Di Indonesia varietas jenis buah naga merah dan buah naga putih yang diakui oleh Keputusan Menteri Pertanian cuma di Sabila Farm melalui
sidang Keputusan
Menteri Pertanian. Varietas ini sudah diakui pelepasan
varietasnya di Indonesia.
Jumlah tenaga
kerja dan karyawan pada Sabila Farm ada sekitar 9 orang. Terdiri dari 4 tenaga kerja harian dan 5 tenaga kerja bulanan. Tenaga
kerja harian mendapat gaji sebesar 30.000/hari, sedangkan tenaga kerja bulanan
mendapat gaji sebesar 1.000.000/bulan. Jam kerjanya dari jam 7.30-11.30 dilanjut lagi jam
13.30-15.30, jadi 6 jam kerja efektif.
Perusahaan
perkebunan Sabila Farm ini tidak fokus dengan produksi buah naga tetapi fokus
terhadap penjualan bibit buah naga. Sabila Farm juga sebagai industri bibit.
Karena setiap bulannya pasti ada permintaan bibit.
Pemasaran hasil
dari budidaya buah naga pada Sabila Farm terbagi
menjadi 3 macam :
1. Pemasaran di luar kota Yogyakarta, baik
benih maupun bibit. Baru saja kemarin mengirim benih 126 peti (1 peti = 100 bibit)
ke tegal melalui
bus bisa juga dengan kereta api atau kapal laut
bila jarak tempuh terlalu jauh. Harga 1 benih buah naga merah 15.000 dan 1 benih buah
naga putih 10.000.
Buah naga 1 box berisi 5 kg, dijual dengan harga buah naga
merah 150.000/box
dan buah naga putih 100.000/box.
2.
Pemasaran di
daerah Yogyakarta, melalui pedagang kaki lima. Tidak dipasarkan melalui toko
swalayan atau supermarket karena Gun ingin mendistibusikan buah naga agar
beliau dapat mengetahui preferensi konsumen atau saran konsumen bagaimana
produk buah naganya dipasaran.
3.
Konsumen dapat
membeli langsung, bisa memetik sendiri dan memilih buah naga di Sabila Farm.
Dengan harga yang lebih murah tentunya sekitar 10.000-12.500/buah.
B. ACARA II:
PERENCANAAN PRODUKSI
Perencanaan adalah fungsi manajemen yang paling pokok
dan sangat luas meliputi perkiraan dan perhitungan mengenai kegiatan yang akan
dilaksanakan pada waktu yang akan datang mengikuti suatu urutan tertentu.
Perencanaan merupakan salah satu sarana manajemen untuk mencapai tujuan yang
telah ditetapkan. Produksi yaitu suatu kegiatan yang menciptakan atau
meningkatkan kegunaan suatu barang.
Perencanaan produksi (Production Planning) adalah
salah satu dari berbagai macam bentuk perencanaan yaitu suatu kegiatan
pendahuluan atas proses produksi yang akan dilaksanakan dalam usaha mencapai
tujuan yang diinginkan perusahaan. Perencanaan produksi sangat erat kaitannya
dengan pengendalian persediaan sehingga sebagian besar perusahaan manufacture
menempatkan fungsi perencanaan dan pengendalian persediaan dalam satu kesatuan.
Tujuan produksi bagi perusahaan adalah barang dengan
spesifikasi tertentu memenuhi permintaan pelanggan. Tujuan tersebut dituangkan
dalam Order Confirmation yang dibuat oleh bagian penjualan. Dengan demikian
dapat disimpulkan tujuan produksi sepenuhnya dirumuskan oleh sales department,
berdasarkan order yang telah diterima. Karena tujuan produksi dirumuskan
berdasarkan order yang telah diterima maka dalam fungsi perencanan produksi
pengaruh forecasting pada sistem perencanaan produksi dapat dikatakan tidak
signifikan.
Dalam usaha mencapai tujuan perencanaan produksi
terdapat berbagai macam permasalahan sesuai dengan proses yang akan
dilaksanakan, kemudian dirumuskan bagaimana pekerjaan tersebut dilaksanakan
secara efektif dan efisien serta bagaimana cara pengendaliannya. Keberhasilan
dalam membuat perencanaan produksi dan pencapaiannya tidak hanya tergantung
pada organisasi bagian perencanaan itu sendiri, melainkan sangat tergantung
pada struktur organisasi secara keseluruhan dan sistem yang diterapkan.
Sabila Farm juga melakukan perencanaan produksi agar
mencapai tujuan yang diinginkan perusahaan dan proses produksi memperoleh hasil
sesuai target yang diharapkan. Perencanaan produksi meliputi perencanaan bahan
baku, perencanaan produk/jumlah, perencanaan pemasaran dan perencanaan
produksi:
- Perencanaan Bahan Baku
Sabila
Farm menggunakan bahan baku berupa bibit yang langsung diambil dari penyetekan
daun buah naga yang sudah tua kira-kira yang sudah berumur 3 tahun dan sudah
pernah berbuah. Jika harga benihnya sendiri 1 benih tanaman buah naga merah Rp
15.000,00 dan 1 benih tanaman buah naga putih Rp 10.000,00. Selain itu bahan
baku yang digunakan Sabila Farm adalah pupuk kandang basah (saat dewasa) dan
pupuk kandang kering (saat masa pertumbuhan tanaman).
- Perencanaan Produk/ Jumlah
Dalam
1 hektar lahan perkebunan minimal bisa dibuat sampai 4.000 penyetekan untuk
bibit buah naga. Di dalam lahan tersebut juga di pasang tiang-tiang untuk
penyangga batang pohon buah naga yang jarak tanamnya adalah 2,5m atau 3m. Satu
tiang terdiri dari 4 tanaman. Jika menggunakan jarak 2,5m dalam 1 hektar lahan
bisa sampai 1400 tiang dan jika menggunakan jarak 3m dalam 1 hektar lahan bisa
sampai 1000 tiang. 1 tiangnya bisa menghasilkan 5 Kg buah naga atau sekitar 1
atau 2 buah naga. Hasil total 1 panen 20-30kg per tiang (50 – 60 buah). Dalam 1
hektar lahan bisa menghasilkan 20 Ton buah naga.
- Perencanaan Pemasaran
Sabila
Farm memasarkan hasil produksi buah naga ke daerah Jakarta, Bogor dan Jogja.
Selain itu konsumen juga dapat datang langsung ke Sabila Farm. Untuk pemasaran
bibitnya Sabila farm juga memasarkan ke daerah Kalimantan. Sabila lebih
menitikeratkan distribui ke pasar tradisional serta pedagang kaki lima dan
bukan ke Supermarket. Sabila Farm juga memperhatikan dari segi selera pasar
tersendiri untuk menentukan jenis buah naga yang akan diproduksi dan
dipasarkan.
- Perencanaan Produksi
Dalam
produksinya Sabila Farm sangat menitikberatkan kepada permintaan pasar. Sabila
Farm lebih banyak memproduksi untuk buah naga merah dan putih karena lebih
banyak diminati. Sedangkan untuk buah naga kuning cukup sulit untuk diproduksi
karena hasil buahnya lebih kecil dan lebih lama, perbedaannya dengan uah naga
mera dan putih sebesar sepertiganya sehingga Sabila Farm lebih memilih buah naga
merah dan putih untuk diproduksi. Sabila farm juga memiliki tujuan untuk
meningkatkan kualitas dan kuantitas produksi salah satunya dengan cara
perluasan lahan. Pemeliharaan dilakukan melalui kontrol tenaga kerja.
Pemeliharaan tanaman menggunakan herbisida untuk gulma, pembuangan bekicot, dan
untuk menghindari semut dengan cara buah naga dibungkus dengan plastik.
Perencanaan produksi Sabila Farm tidak hanya merencanakan jumlah bahan baku,
kualitas bahan baku dan banyaknya memproduksi produk untuk dipasarkan, tetapi
juga merencanakan jumlah karyawan untuk memproduksi dan bagaimana cara untuk
memproduksi agar menjadi produk yang berkualitas.
C. ACARA III:
PROSES PRODUKSI
Sebagai konsep dasar mengenai pengertian proses
produksi perlu kita ketahui bahwa Prses produksi terbentuk dari dua gabungan
kata yaitu:
”Proses” diartikan sebagai suatu cara, metode dan teknik bagaimana
sesungguhnya sumber-sumber (tenaga kerja, mesin, bahan dan dana) yang ada
diubah untuk memperoleh suatu hasil sedangkan “Produksi” adalah kegiatan untuk
menciptakan atau menambah kegunaan barang atau jasa. Sehingga proses produksi
dapat diartikan sebagai prosedur cara, metode ataupun teknik menambah kegunaan
suatu barang dan jasa dengan menggunakan faktor produksi yang ada. Untuk
mengetahuai berbagai proses produksi buah naga yang ada di kebun buah naga
Sabila Farm sebagai garis besarnya meliputi:
- Alur/ Mekanisme Proses
Proses
produksi buah naga di Sabila Farm dilakukan mulai dari teknik budidaya hingga
pemasaran hasil. Untuk teknik budidaya buah naga ini harus memenuhi persyaratan
tempat atau lingkungan yang mendukung. Syarat tumbuh tanaman ini baik ditanam
di dataran rendah, pada ketinggian 20 – 500 m diatas permukaan laut. Kondisi
tanah yang gembur, poros, banyak mengandung bahan organik dan banyak mengandung
unsur hara, pH tanah 5 – 7.Air cukup tersedia, karena tanaman ini peka terhadap
kekeringan dan akan membusuk bila kelebihan air membutuhkan penyinaran cahaya
matahari penuh, untuk mempercepat proses pembungaan. Untuk proses produksi dapat
meliputi:
- Persiapan Lahan
Persiapkan
tiang penopang untuk tegakan tanaman, karena tanaman ini tidak mempunyai batang
primer yang kokoh. Dapat menggunakan tiang dari kayu atau beton dengan ukuran
10 cm x 10 cm dengan tinggi 2 meter, yang ditancapikan ke tanah sedalam 50 cm.
Ujung bagian atas dari tiang penyangga diberi besi yang berbentulk lingkaran
untulk penopang dari cabang tanaman. Sebulan sebelum tanam, terlebih dahulu
dibuatkan Wbang tanan dengan ukuran 40 x 40 x 40 cm dengan jarak tanam 2 m x
2,5 m, sehingga dalam 1 hektar terdapat sekitar 2000 lubang tanam penyangga.
Setiap tiang/pohon penyangga itu dibuat 3 – 4 Lubang tanarn dengan jarak
sekitar 30 cm dari tian penyangga.Lubang tanam tersebut kemudian diberi pupuk
kandang yang masak sebanyak 5 – 10 kg dicampur dengan tanah.
- Pembibitan
Buah
Naga dapat diperbanyak dengan cara : Stek Biji. Umumnya ditanam dengan stek
dibutuhkan bahan batang tanaman dengan panjang 25 – 30 cm yang ditanam dalam
polybag dengan media tanam berupa campuran tanah, pasir clan pupuk kandang dengan perbandingan 1 : 1 : 1. Proses
Pembibitannya sebagai berikut :
1.Campur pupuk kandang
(sapi/ayam) + tanah gembur dan pasir sungai, masukkan ke dalam Polybag ukuran
sekitar 1 kg. (1:1:1:1)
2. Pilih bibit yang cukup
tua untuk di tanam yang berasal dari induk yang pernah berbuah.
3. Taruh benih di tempat
teduh, untuk menghindari panas matahari. Hal ini dilakukan karena benih belum
memiliki perakaran yang memadai
4. Setelah sekitar 1 bulan,
benih bisa ditempatkan di areal dengan intensitas matahari penuh.
5. Beri ajir dari potongan
bambu atau kayu untuk menahan benih agar tetap berdiri tegak.
6. Apabila musim kemarau
sebaiknya dilakukan penyiraman air 3 hari sekali dengan air secukupnya.
7. Apabila benih sudah
memiliki perakaran yang cukup dan telah tumbuh tunas, benih siap di pindah ke
areal yang telah disiapkan.
- Penanaman
Penanaman
dilakukan dengan diawali pembersihan lahan dari lumpur, modeling lahan yaitu
double row. Proses penanamannya sebagai berikut :
1. Bersihkan lahan dari gulma atau rumput liar.
2. Siapkan tiang dengan ukuran 10cmx10cm dengan tinggi 2-2.5m.
3.
Siapkan media tanam berupa campuran pasir
sungai+kompos+tanah gembur +abu sekam(2:3:2:1). Apabila ada tambahkan abu dari
limbah pabrik tebu, untuk mempercepat perkembangan akar serabut.
4. Siapkan lubang tanam,
umumnya dengan jarak 2,5mx3m. Besar lubang 60cmx60cm dengan kedalaman 40cm.
5. Tancapkan tiang pada
posisi tengah lubang dengan kedalaman 20cm.
6.
Masukkan media ke dalam lubang sampai penuh.
7.
Penanaman bibit bisa dilakukan dengan jarak min. 10 cm
dari tiang.
8. Setelah beberapa bulan
(tergantung dari pemberian pupuk organik) maka pohon tumbuh dengan pesat.
9.
Ketika pohon mencapai tinggi sejajar dengan tiang,
potong ujung tanaman, agar terbentuk percabangan baru. Jaga agar hanya terdapat
4-6 cabang. Cabang bisa diperbanyak, namun biasanya produksi buah akan menurun.
Tapi hal ini bisa diatasi dengan pemberian pupuk yang maksimal.
- Pemeliharaan
1.
Pengairan, pada tahap awal pertumbuhan pengairan dilakukan 1 – 2 hari sekali. pemberian
air berlebihan akan menyebabkan terjadinya pembusukan.
2.
Pemupukan, pemupukan dilakukan 1 minggu pertama yaitu
pemberian Za dan NTK dengan komposisi 1 sendok makan per pohonnya. Za berfungsi
untuk mempercepat pertumbuhan vegetatif. Setelah 1 bulan diberikan pupuk NBK
dengan perbandingan 16:16:16. Pupuk kandang diberikan setiap 6 bulan sekali
dengan komposisi 5kg per pohon. Bulan ke 10 diberikan pupuk ZK dan KCL, ini
berfungsi untuk merangsang bunga dan buah. Setelah umur sudah sekitar 1 tahun,
maja pohon siap untuk berbuahh. Untuk merangsang pembungaan dan pembuahan,
berikan pupuk organik yang banyak mengandung unsur P dan K atau pupuk organik
perangsang bunga. Pupuk kimia dengan kandungan P tinggi antara lain yaitu TSP,
ES, Atau DP. Dan untuk pupuk dengan kandungan K tinggi yaitu KCl atau ZK.
3.
Pengendalian Hama dan OPT, pengendalian Organisme
Pengganggu Tanaman (OPT) untuk sementara belum ditemukan adanya serangan hama
dan penyakit yang potensial. Pembersilhan lahan atau pengendalian gulma dilakukan
agar tidak mengganggu pertumbuhan tanaman.
4.
Pemangkasan, batang utama ( primer ) dipangkas,
setelah tinggi mencapai tiang penyangga ( sekitar 2 m ), clan ditumbuhkan 2
cabang sekunder, kemudian dari masing-masing cabang sekunder dipangkas lagi clan
ditumbuhkan 2 cabang tersier yang berfungsi sebagai cabang produksi.
- Pemanenan
Setelah
tanaman umur 1,5 – 2 tahun, mulai berbunga dan berbuah. Pemanenan pada tanaman
buah naga dilakukan pada buah yang memiliki ciri-ciri warna kulit merah
mengkilap, jumbai / sisik berubah warna dari hijau menjadi kernerahan.
Pemanenan dilakulkan dengan menggunakan gunting, buah dapat dipanen saat buah
mencapai umur 50 hari terhitung sejak bunga mekarDalam 2 tahun pertama. setiap
tiang penyangga mampu menghasilkan buah 8 s / d 10 buah naga dengan bobot
sekitar antara 400 – 650 gram. Musim panen terbesar buah naga terjadi pada
bulan September hingga Maret. Umur produktif tanaman buah naga ini berkisar
antara 15 – 20 tahun.
- Kendala Proses
Kendala-kendala
yang dihadapi di Sabila Farm secara umum hampir sama dengan kendala-kendala
pada umumnya. Seperti teknik budidaya, permodalan, hama, dan juga pemasaran.
Namun kendala yang sangat dominan adalah mengenai teknik budidaya dimana disitu
hama menyerang buah naga yang secara umum dapat meliputi:
- Tungau
Hama
Tungau (Tetranychus sp.) akan menyerang kulit batang atau cabang yang merusak
jaringan klorofil yang berfungsi untuk asimilasi dari hijau menjadi cokelat.
Penanggulangannya dengan menyemprotkan Omite dengan dosis 1-2 gr/ltr air yang
dilakukan 2-3 kali seminggu.
- Kutu Putih
Tanaman
buah naga yang diserang hama kutu putih (mealybug) pada permukaan batang atau
cabang akan berselaput kehitaman dan terlihat kotor. Hama ini bisa dikendalikan
dengan menyemprotkan Kanon dengan dosis 1-2 cc/ltr air seminggu sekali pada
cabang yang diserang. Biasanya dua kali penyemprotan hama kutu putih sudah
hilang.
- Kutu Sisik
Hama
kutu sisik (Pseudococus sp.) umumnya berada pada bagian cabang yang tidak
terkena matahari langsung dan cabang yang diserang hama ini akan terlihat
kusam. Hama ini juga bisa diatasi dengan penyemprotan Kanon dengan dosis sama
dengan pengendalian hama kutu putih pada sela-sela tanaman yang ternaungi atau
tidak terkena sinar matahari.
- Kutu Batok
Hama
kutu batok (Aspidiotus sp.) menyerang tanaman dengan mengisap cairan pada
batang atau cabang yang menyebabkan cabang berubah menjadi berwarna kuning.
Pengendaliannya juga bisa menggunakan cara yang sama dengan pengendalian hama
kutu putih dan kutu sisik.
- Bekicot
Hama
bekicot sangat merugikan tanaman buah naga karena merusak batang atau cabang
dengan menggerogotinya dan dapat mengakibatkan cabang busuk. Hama ini
disebabkan karena kebersihan kebun yang kurang terjaga sepenuhnya sehingga
banyak bekicot yang bisa menganggu pertumbuhan buah naga.
- Semut
Pada
umumnya semut akan muncul pada saat tanaman buah naga mulai berbunga. Semut
mulai mengerubungi bunga yang baru kuncup dan akan mengakibatkan kulit buah
nantinya akan berbintik-bintik berwarna coklat yang tentunya harga buah akan
menurun dengan kualitas seperti itu. Pengendaliannya dengan menyemprotkan
Gusadrin dengan dosis 2 cc/ltr air.
- Burung
Gangguan
burung pada buah naga umumnya jarang terjadi dan tidak perlu dikuatirkan.
Biasanya menyerang buah yang telah masak pada bagian atas.
Secara umum hama yang paling potensial yang menganggu buah
naga di Sabila farm adalah hama
bekicot yang memakan tunas. Lalu ada lagi kendala lain dalam Sabila Farm, yaitu
permasalahan pemasaran. Pemasaran sangatlah penting untuk membantu sebuah usaha
agar usaha tersebut menjadi lebih maju. Kendala pemasaran buah naga pada
pemasaran adalah dikarenakan ketidaktahuan yang begitu dalam masyarakat
terhadap buah naga itu sendiri. Sedangkan masalah modal adalah ketidakadaan
modal untuk mengganti kerugian jika usaha tersebut mengalami kerugian.
- Metode/ Cara Mengatasinya
Disini
akan dijelaskan tentang beberapa cara untuk mengatasi segala permasalahan atau
kendala yang ada pada Perkebunan Sabila Farm. Pertama untuk mengatasi masalah
hama bekicot yang menganggu adalah dengan cara manual dan menggunakan obat.
Cara manual adalah dengan cara mengambil bekicot itu dengan tangan dan
membasminya, sedangkan dengan menggunakan obat adalah dengan menggunakan
Kamsnoil ( pelet yang berwarna hijau kebiruan) dan diberi ke tiang / batang tanaman
buah naga. Sedangkan
untuk permasalahan pemasaran dapat digunakan bebrapa cara, diantaranya dengan
memeberikan pengetahuan secara langsung kepada masyarakat yang ingin mengetahui
kegunaan atau khasiat dari buah naga. Lalu bisa juga melakukan promo di internet
tentang buah naga dan aplikasi-aplikasi yang bisa dilakukan terhadap buah naga
itu sendiri.
D.
ACARA
IV: PENGENDALIAN / KONTROL KUANTITAS DAN KUALITAS PRODUK
Kuantitas
produk itu sendiri adalah jumlah suatu produk yang dikonsumsi atau digunakan
atau jumlah Barang dan jasa yang dapat dihasilkan dalam suatu periode tertentu.
Sedangkan kualitas produk sendiri yaitu Quality is the totality of features and
characteristics of a product or service that bear on its ability to satisfy
stated or implied needs. Maksud dari definisi di atas adalah kualitas produk
merupakan keseluruhan ciri serta sifat barang dan jasa yang berpengaruh pada
kemampuan dalam memenuhi kebutuhan dan keinginan yang dinyatakan maupun yang
tersirat. (Adam and Eberts, 1992). Kualitas produk merupakan hal penting yang
harus diusahakan oleh setiap perusahaan termasuk dalam perusahaan sabila farm,
jika ingin yang dihasilkan dapat bersaing di pasar untuk memuaskan kebutuhan
dan keinginan konsumen. Kualitas merupakan faktor yang terdapat dalam suatu
produk yang menyebabkan produk tersebut bernilai sesuai dengan maksud untuk apa
produk itu diproduksi. Kualitas ditentukan oleh “sekumpulan kegunaan” (bundle
of utilities). Fungsinya termasuk di dalam daya tahan, ketidak – tergantungan
pada produk atau komponen lain, eksklusivitas, kenyamanan, wujud luar (warna,
bentuk, pembungkusan, dan sebagainya) dan harga yang ditentukan oleh biaya
produk. (Handoko, 1990 : 25 ). Upaya perusahaan sabila farm dalam mengotrol
kuantitas yaitu dengan :
1.
Analisis kebutuhan Tanaman buah Naga
Dengan
menganalisis kebutuhan tanaman buah naga yang dapat memberikan kualitas yang
maksimal yaitu adanya tanaman yang terlihat layu dan menganalisis permasalahan
tanaman buah naga tersebut kenapa buah tersebut bisa layu, dengan menganalisis
perusahaan sabila farm dapat mengetahui apa yang dibutuhkan oleh tanaman buah
naga tersebut. Dan tidak adanya pemakaian yang berlebihan atu pemborosan yang
berdampak akan mengurangi produk berbuahnya buah naga tersebut.
2.
Penentuan jumlah pembelian bahan baku khususnya terhadap produksi tanaman buah
naga.
Dengan
adanya prioritas mana yang akan dipilih mana yang akan dibeli dari bahan baku
tanaman naga tersebut maka setelah perusahaan sabila farm dapat menganalisis
produk tanaman buah naga dan apa saja yang dibutuhkan. Dalam tanaman buah naga
tersebut maka setelah itu adanya penentuan jumah pembelian bahan baku, dan mana
yang tidak ada dalam analisis tersebut tidak dibeli sehinga tidak kan
menimbulkan kuantitas produk yang tidak memenuhi standar perusahaan sabila
farm.
3.
Penentuan kapan pembelian keperluan produk harus dilakukan
Dengan
penentuan kapan harus dilakukan sehingga perusahaan tahu bahwa adanya pupuk
yang dibutuhkan atau pestisida dengan herbisida atau yang lainnya, dapat
memberikan hasil yang maksimal dalam penanganan. Misalnya pupuk perusahaan
sabila farm membutuhkan pupuk kandang basah dan pupuk kandang kering. Pada saat
pertumbuhan pupuk kandang kering yang digunakan. Dan pada saat dewasa pupuk
kandang basah yang digunakan farm harus membeli pupuk kandang basah tersebut
bila sudan mencapai dewasa sehingga supaya tidak layu yang nantinya akan
menurunkan jumlah kuantitas. Upaya pengontrolan kuantitas agar tidak berkurang
dari standar yang telah ditetapkan oleh
prusahaan sabila farm.
Dalam
mengontrol kualitas produk di perusahaan sabila farm tersebut yaitu dengan
telah terkendalinya kualitas buah naga
maka akan dihasilkan output yang
sesuai dengan standar yang telah dietapkan. Pengendalian buah naga dilakukan
baik terhadap kualitas bahan maupun kuantitas bahan. Pengendalian kualitas
bahan dimaksudkan agar tercapai kesesuaian kualitas bahan yang dibutuhkan
dengan standar yang telah ditetapkan. Agar dapat bersaing dengan pasar. Upaya
yang dilakukan oleh perusahaan sabila farm yaitu:
1. Dilakukan pengontrol tanaman buah naga
tersebut
Dengan
mengontol setiap hari atau seminggu dilakukan lima kali maka tanaman buah naga
tersebut akan terjaga, dan kualitas tanaman buah naga tersebut akan memenuhi
standar perusahaan sabila farm tersebut contohnya adanya bekicot , semut serta
adanya hama – hama lainnya yang terdapat dalam tanaman akan terhindar karena
adanya pengontrolan tanaman yang dilakukan yaitu adanya pemberian pestisia yang
berkecukupan dan langsung dibami, karena adanya bekicot dapat menurunkan
produksi tanaman buah naga. Serta mengindari rusaknya buah naga tersebut.
2. Adanya pengecekan atau perawatan peralatan
serta mesin – mesin
Mesin
serta peralatan yang digunakan dalam proses produksi akan memepegaruhi terhadap
mutu produk yang dihasilkan perusahaan sabila farm. Peralatan yang kurang
legkap serta mesin yang rusak atau sudah tidak ekonomis akan menyebakan
rendahnya mutu dan produk yang dihasilkan, serta tingkat efesien yang rendah.
Akibatnya biaya prouksi menjadi tinggi, sedangkan produk yang dihasilkan
kemungkinan tidak akan laku dipasarkan. Oleh sebab itu perusahaan sabila farm
mengecek dan memperbaiki peralatan yang sudah tidak eknomis lagi. Untuk
mengindari penurunan kualitas buah naga tersebut.
Kendala
yang dihadapi oleh perusahan sabila farm yaitu Kendala yang dihadapi dalam
pengendalian kuantitas dan kualitas produk hanyalah mentalitas karyawan yang
terkadang kurang baik. Untuk mengatasi hal tersebut, perusahaan selalu menetapkan target pada
karyawan lebih tinggi dari target perusahaan yang sesngguhnya. Misalnya, bila
target perusahaan adalah 45 m3 veneer/hari maka kepada karyawan dibebankan
target yang lebih dari itu yaitu sekitar 48 m3. Dengan demikian maka target
perusahaan akan selalu dapat tercapai. Kemudian untuk meningkatkan mentalitas
karyawan, perusahaan menerapkan peraturan kerja dengan disiplin yang tinggi.
Dengan di terapkannya kedisiplinan tersebut diharapkan metal karyawan akan
terbenuk menjadi lebih baik.
BAB III
KESIMPULAN DAN SARAN
A.
Kesimpulan
Kesimpulan yang dapat diambil dalam
praktikum manajemen produksi adalah :
1.
Sabila Farm merupakan
salah satu unit usaha produk agribisnis pertanian.
2.
Sabila Farm memproduksi
buah naga merah dan buah naga putih.
3.
Daerah pemasaran hanya
sekitar Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY).
4.
Kuantitas produk itu
sendiri adalah jumlah suatu produk yang dikonsumsi atau digunakan atau jumlah
Barang dan jasa yang dapat dihasilkan dalam suatu periode tertentu. Sedangkan
kualitas produk sendiri yaitu Quality is the totality of features and characteristics
of a product or service that bear on its ability to satisfy stated or implied
needs.
B.
Saran
Saran yang dapat
diberikan adalah :
1.
Memperluas pemasaran
produk buah naga tidak hanya di daerah sekitar Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY)
saja.
2.
Produksi buah naga
sebaiknya diolah dalam bentuk olahan lain agar harga dapat lebih tinggi dalam
pemasarannya.
DAFTAR PUSTAKA
http://www.Proses Produksi Buah Naga Amanda De
Yurie’s Blogspot.com http://www.buahnaga.us/2009/04/hama-dan-penyakit-tanaman-buah-naga.html
http://jurnal-sdm.blogspot.com/2009/07/produk-definisi-klasifikasi-dimensi_30.html.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar