Jumat, 10 Mei 2013

PRAKTIKUM STATISTIK ILMU SOSIAL


                                                                                      


    I.            UJI KASUS SAMPEL TUNGGAL (BINOMIAL)
A.    Tujuan
         Distribusi binomial adalah distribusi sampling dari proporsi-proporsi yang mungkin peneliti amati dalam sampel-sampel random yang ditarik dari suatu populasi yang terdiri dari dua kelas. Artinya distribusi ini memberikan nilai-nilai yang mungkin terjadi di bawah H0. Disini H0 ialah hipotesis bahwa nilai populasinya adalah P. Oleh karena itu, kalau skor-skor suatu penelitian ada dalam dua kelas, distribusi binomialnya boleh dipakai untuk menguji H0. Tesnya bertipe goodness of fit. Dari tes ini peneliti dapat mengetahui apakah cukup alasan untuk percaya bahwa proporsi-proporsi (atau frekuensi-frekuensi) yang peneliti amati dalam sampel peneliti berasal dari suatu populasi yang memiliki nilai tertentu.

B.       Soal dan Hipotesis
1.      Soal
Dilakukan penelitian untuk mengetahui bagaimana kecendurangan masyarakat dalam memilih mobil untuk  keluarga. Berdasarkan 20 anggota sampel yang diipilih secara random, diperoleh 12 orang memilih mobil berbahan bakar bensin dan 8 orang memilih mobil berbahan bakar solar.







       Tabel 1. Data uji binomial“kecenderungan masyarakat dalam memilih mobil  
Observasi
Kecenderungan
1
1
2
1
3
1
4
1
5
1
6
1
7
1
8
1
9
1
10
1
11
1
12
1
13
0
14
0
15
0
16
0
17
0
18
0
19
0
20
0

2.      Hipotesis
H0 : p1 = p2 = 0,5
Ha : p1 ≠ p2 ≠ 0,5

C.      Langkah-langkah
1. Buka data di file excel
2. Copy dan pastekan di data variabel SPSS
3. Pada variabel view nama ditulis Observasi dan Metode
4. Desimal ditulis nol
5. Measure ditulis nominal
6. Klik Analyze
7. Klik Non parametrik test dan klik binomial
8. Pindahkan nama metode ke kolom bagian kanan dan klik Ok

D.      Output SPSS
Tabel 2. Output Binomial Test


Category
N
Observed Prop.
Test Prop.
Exact Sig. (2-tailed)
kecenderungan
Group 1
1
12
.60
.50
.503
Group 2
0
8
.40


Total

20
1.00



E.       Interpretasi Output SPSS
         Tampilan Output SPSS menunjukkan bahwa frekuensi kecenderungan masyarakat  yang memilih mobil berbahan bakar bensin ada 12 orang, dengan observed proportion sebesar 0,60. Kecenderungan mayarakat yang memilih mobil berbahan bakar solar ada 8 orang, dengan observed proportion sebesar 0,40. Probabilitas signifikansi sebesar 0,503 (2-tailed), hal ini berarti probabilitas ini lebih besar dari α sebesar 5% atau 0,05 maka H0 diterima dan Ha ditolak. Kesimpulannya peluang masyarakat dalam memilih dua jenis mobil antara berbahan bakar bensin dan berbahan bakar solar adalah sama (50%).

                                                                                          II.            UJI KASUS SAMPEL TUNGGAL (CHI-SQUARE)
A.    Tujuan
         Pengujian Chi square (c2) digunakan untuk menguji apakah ada perbedaan yang signifikan antara jumlah pengamatan suatu obyek tertentu pada setiap klasifikasinya terhadap nilai harapannya yang berdasarkan hipotesis Nol (H0).  Selain itu uji Chi square dapat pula digunakan untuk menguji independensi antara suatu variabel terhadap variabel lainnya.

B.     Soal dan Hipotesis
1.      Soal
       Para penggemar balap mobil Rally menyatakan bahwa pada saat balapan dengan trek berbentuk lingkaran, keadaan mobil pada posisi start tertentu memiliki peluang besar untuk dapat memenangkan balapan. Posisi start mobil adalah posisi 1 yaitu posisi paling dalam dan posisi start 10 adalah posisi paling luar. Kita bermaksud untuk menguji hubungan posisi start mobil dengan kemenangan dalam balapan Rally. Pengamatan dilakukan selama 20 hari balapan.
Tabel 3. Data uji Chi-square
Posisi Start
1
2
3
4
5
6
7
8
9
10
Total
Jumlah pemenang
28
21
19
18
25
27
17
11
16
23
205
Expected
20
20
20
20
20
20
20
20
20
20


2.      Hipotesis
H0 : Tidak terdapat hubungan antara posisi start mobil dengan kemenangan balapan
Ha : Terdapat hubungan antara posisi start mobil dengan kemenangan balapan
                                           
C.    Langkah-langkah
1.      Pada SPSS bagian variabel view nama diisi observasi dan pemenang
2.      Desimal nol dan Measure diisi nominal
3.      Klik Analyze – klik Nonparametrik test – klik Chi square
4.      Pindahkan nama pemenang ke kolom bagian kanan
5.      Klik Ok

D.    Output SPSS

Tabel 4. Output Uji Chi-square

Pemenang
Chi-Square
23.634a
df
9
Asymp. Sig.
.005






E.     Interpretasi Output SPSS
         Tampilan Output SPSS menunjukan bahwa nilai observasi ataupun expektasi jumlah pemenang dengan nomor start 1-10. Nilai Chi square sebesar 23,634 dengan df = 9 menunjukan nilai probabilitas sebesar 0,005 dan nilai ini ini lebih kecil dari α (0,01) sehingga H0  ditolak. Maka dapat disimpulkan bahwa terdapat perbedaan peluang untuk menang dari masing-masing posisi start mobil.









































                                                                    
III. UJI SAMPEL GANDA BERPASANGAN (MC NEMAR)
A.      Tujuan
         Uji ini digunakan untuk menguji keefektifan suatu perlakuan tertentu terhadap kecenderungan pilihan para pemilih. Untuk menguji signifikansi setiap perubahan yang diobservasi dengan metode ini, kita membentuk suatu tabel frekuensi yang berbentuk segi empat. Uji Mc Nemar digunakan untuk menentukan perubahan-perubahan dalam proporsi bagi sampel-sampel yang berhubungan. Uji ini sering digunakan dalam rancangan percobaan “sebelum dan sesudah” bilamana variabel dependen berupa variabel yang diukur dalam skala nominal atau ordinal.
         Dengan uji Mc Nemar dapat dianalisis perubahan untuk mengetahui apakah perubahan dalam kedua arah berkemungkinan sama.
Pembentukan Hipotesis :
H0: Tidak terdapat perbedaan dari sebelum perlakuan dengan sesudah perlakuan.
H1:  Terdapat perbedaan dari sebelum perlakuan dengan sesudah perlakuan.




B.     Soal dan Hipotesis
1.      Soal
Suatu perusahaan ingin mengetahui pengaruh sponsor yang diberikan dalam suatu pertandingan olahraga terhadap nilai penjualan barangnya. Dalam penelitian digunakan sampel yang diambil secara random sebanyak  30 orang. Apakah terdapat perbedaan antara sebelum dan sesudah adanya seponsor?
Tabel 5.Data uji Mc Nemar”Penelitian Sebelum dan Sesudah Ada Sponsor
No
Sebelum ada sponsor
Sesudah ada sponsor
1
1
1
2
1
1
3
1
1
4
1
1
5
1
1
6
1
0
7
1
0
8
1
0
9
1
0
10
1
0
11
0
0
12
0
0
13
0
1
14
0
1
15
0
1
16
1
1
17
1
1
18
1
0
19
0
0
20
0
0
21
1
1
22
1
1
23
1
1
24
1
1
25
1
1
26
0
1
27
0
1
28
0
1
29
0
0
30
0
0


2.      Hipotesis
H0        : Tidak terdapat perubahan (perbedaan) penjualan sebelum dan sesudah
              ada sponsor.
Ha        : Terdapat perubahan (perbedaan) penjualan sebelum dan sesudah ada sponsor.

C.      Langkah-langkah
1. Pada variabel view nama diisi observasi, sebelum, dan sesudah
2. Klik Analyze – Nonparametrik test – klik 2 Related samples
3. Pindahkan data sebelum dan sesudah ke kolom kanan
4. Pada tampilan centang Mc Nemar dan klik Ok

Tabel 6. Output uji Mc Nemar Sebelum & sesudah sponsor
Sebelumsponsor
Sesudahsponsor
0
1
0
6
6
1
6
12


Tabel 7. Data Test Statisticsb

sebelumsponsor &    sesudahsponsor
N
30
Exact Sig. (2-tailed)
1.000a




E.     Interpretasi Output SPSS
         Tampilan output SPSS menunjukkan bahwa pada sebelum adanya sponsor,tidak membeli produk dan sesudah, tidak membeli produk ada 6 orang. Pada  sebelum adanya sponsor, tidak membeli produk dan sesudah adanya sponsor, membeli produk ada 6 orang juga. Sedangkan pada  sebelum adanya sponsor,  membeli produk dan sesudah adanya sponsor, tidak membeli produk ada 6 orang. Pada  sebelum adanya sponsor, membeli produk dan sesudah adanya sponsor, membeli produk ada 12 orang.
Output test statistic dengan N (jumlah data responden) sebanyak 30 orang memiliki probabilitas signifikansi sebesar 1,000 (2-tailed), hal ini berarti probabilitas ini lebih besar dari α sebesar 5% atau 0,05 maka H0 diterima dan Ha ditolak. Kesimpulannya, bahwa tidak terdapat perubahan (perbedaan) penjualan sebelum dan sesudah ada sponsor.







IV. UJI SAMPEL GANDA INDEPENDENT (UJI MANN WHITNEY)
A.    Tujuan
         Apabila data yang diteliti pengukurannya minimal menggunakan ukuran ordinal, maka Mann Whitney test dapat digunakan untuk menguji apakah dua grup independen berasal dari populasi yang sama. Uji Mann-Whitney digunakan untuk menguji hipotesis nol tentang kesamaan parameter-parameter lokasi populasi. Dalam beberapa kasus uji ini disebut juga Uji Mann-Whitney Wilcoxon, karena Wilcoxon menggunakan kasus dengan ukuran sampel yang sama sedangkan Mann-Whitney dapat juga menggunakan ukuran sampel yang berbeda.

B.     Soal dan Hipotesis
1.      Soal
Suatu penelitian bermaksud untuk mengetahui apakah terdapat perbedaan yang signifikan dalam penilaian masyarakat terhadap koversi minyak tanah ke gas elpiji. Pengamatan dilakukan kepada 2 kelompok IRT yaitu IRT perkotaan denga IRT pedesaan.





Tabel 8. Data Uji Mann Whitney
Pengamatan
Skor Penilaian Konversi
IRT Pedesaan
IRT Perkotaan
1
37
53
2
49
45
3
40
33
4
37
36
5
42
52
6
54
39
7
37
52
8
42



Tabel 9. Data Pengujian Mann Whitney
Kelompok
Skor
0
37
0
49
0
40
0
37
0
42
0
54
0
37
0
42
1
53
1
45
1
33
1
36
1
52
1
39
1
52

2.      Hipotesis
H0 : IRT perkotaan = IRT pedesaan.
H1 : IRT perkotaan ≠ IRT pedesaan.
C.      Langkah-langkah
1. Pada variabel view SPSS nama diisi kelompok dan skor, Measure diisi  untuk kolom skor diisi ordinal
2. Klik Analyze – Nonparametrik test – klik Independent Samples
3. Skor pindahkan ke kanan atas dan kelompok kekanan bawah
4. Klik Define group tulis 0 dan 1, pastikan Mann Whitney dicentang
5. Klok Ok

D.      Output SPSS
Tabel 10. Output Mann Whitney Ranks

Kelompok
N
Mean Rank
Sum of Ranks
Skor
0
8
7.00
56.00
1
5
7.00
35.00
Total
13





Tabel 11. Mann Whitney Test Statisticsb

Skor
Mann-Whitney U
20.000
Wilcoxon W
35.000
Z
.000
Asymp. Sig. (2-tailed)
1.000
Exact Sig. [2*(1-tailed Sig.)]
1.000a

E.       Interpretasi Output SPSS
         Tampilan SPSS menunjukkan nilai probabilitas sebesar 1,000 (uji 2 sisi) dan atau sebesar 1,000 (uji 1 sisi). Dan nilai ini lebih besar dari α (0,05). Oleh karena itu, dapat disimpulkan bahwa tidak ada perbedaan kemampuan dalam penilaian masyarakat terhadap koversi minyak tanah ke gas elpiji.

V. UJI KASUS K SAMPEL BERHUBUNGAN (FRIEDMAN)
A.    Tujuan
         Uji Friedman digunakan bila data K sample berpasangan menggunakan skala ordinal, untuk menguji H0 jika sampel itu ditarik dari populasi yang sama. Karena K sample tersebut berpasangan maka jumlah kasus N adalah sama untuk setiap sampel.
         Untuk test Friedman data dapat disajikan kedalam suatu tabel dua arah yang memiliki N baris dan k kolom. Baris menggambarkan berbegai subyek atau bebagai himpunan subyek yang berpasangan dan kolom-kolom menggambarkan berbagai macam kondisi. Data test ini adalah ranking, dan skor-skor dalam tiap baris diberi ranking secara terpisah. Test Friedman menentukan apakah jumlah keseluruhan ranking (Rj) berbeda signifikan.

B.     Soal dan Hipotesis
1.      Soal
Penelitian dilakukan untuk menguji efektivitas metode terapi relaksasi yang terdiri dari metode I, II, dan III untuk keperluan menekan gejala stress pegawai swasta. Untuk keperluan tersebut diteliti sebanyak 20 pegawai yang telah menggunakan ketiga metode tersebut. Data yang diperoleh sebagai berikut



Tabel 12. Data Uji Friedman
Pegawai
Metode
I
II
III
1
20
50
25
2
50
70
54
3
27
37
28
4
47
43
65
5
90
25
76
6
69
77
48
7
64
52
36
8
19
47
37
9
90
55
30
10
60
40
30
11
55
65
45
12
57
91
19
13
68
50
20
14
50
75
35
15
60
50
70
16
85
70
47
17
92
81
72
18
73
83
33
19
34
45
55
20
45
54
56


2.      Hipotesis
H0 : M1 = M2 = M3.
Ha : M1 ≠ M2 ≠ M3.
C.      Langkah-langkah
1. Pada variabel view nama diisi I,II,III – desimal diisi nol
2. Klik Analyze – Nonparametrik test – K Related sampel
3. Kemudian I, II, III dimasukan ke test variabel, test type jadikan Friedman
4. Klik Ok

D.      Output SPSS
Tabel 13. Output Friedman Ranks

Mean Rank
I
2.05
II
2.30
III
1.65

Tabel 14. FriedmanTest Statisticsa
N
20
Chi-Square
4.300
Df
2
Asymp. Sig.
.116




E.     Interpretasi Output SPSS
         Tampilan output SPSS tersebut menunjukkan nilai probabilitas sebesar 0,116 dan nilai ini lebih besar dari α (0,05). Oleh karena itu, dapat disimpulkan bahwa tidak ada perbedaan dalam efektivitas metode terapi relaksasi pertama, kedua, dan ketiga.














VI. UJI KASUS K SAMPEL INDEPENDENT
A.Tujuan
         Uji ini digunakan apabila ingin membandingkan ukuran pemusatan lebih dari dua populasi. Kruskal Wallis Test ada yang menyebut H Test (merupakan perluasan U Test) dan pertama kali diperkenalkan oleh William H Kruskall dan W Alen Wallis pada tahun 1952.

B.     Soal dan Hipotesis

1.      Soal
      Terdapat anggapan bahwa terdapat perbedaan motifasi mengajar seorang ustadz dalam memberikan maungidhotul khasanahnya yang dalam hal ini dibedakan menjadi ustadz yang berorientasi memberikan ilmu, memperoleh gaji dan keikhlasan hati. Benarkah terdapat perbedaan dalam motifasi mengajar dikalangan ustadz tersebut? Untuk pengujian ini diteliti 5 orang ustadz orientasi memberi ilmu, 5 orang ustadz orientasi memperoleh gaji, dan orientasi keikhlasan hati.





Tabel 15. Data Uji Kruskal Wallis
observasi
orientasi
1
1
2
1
3
1
4
1
5
1
6
2
7
2
8
2
9
2
10
2
11
3
12
3
13
3
14
3


2.      Hipotesis
H0 : Tidak terdapat perbedaan dalam motifasi mengajar diantara ustadz yang berorientasi memberikan ilmu, memperoleh gaji, dan keikhlasan hati.
Ha : Terdapat perbedaan dalam motifasi mengajar diantara ustadz yang berorientasi memberikan ilmu, memperoleh gaji, dan keikhlasan hati.


C.    Langkah-langkah

1. Pada variabel view SPSS nama diisi Group dan motifasi mengajar, desimal diisi nol dan Measure nominal
2. Klik AnalyzeNonparametrik testK Independent sampel
3. Group masuk Grouping dan motifasi mengajar masuk test variabel list
4. Klik Ok
D.    Output SPSS


Tabel 16. Output Kruskal Willis Rank

grup
N
Mean Rank
Motifasi_mengajar
1
5
3.00
2
5
8.00
3
4
12.50
Total
14




Tabel 17. Data Test statistic

Motifasi_mengajar
Chi-Square
11.571
df
2
Asymp. Sig.
.003


E.     Interpretasi Output SPSS

Pada tampilan SPSS menunjukan bahwa probabilitas sebesar 0,003 lebih kecil dari α (0,05) sehingga H0 ditolak, oleh karena itu dapat disimpulkan bahwa terdapat perbedaan motifasi mengajar diantara ustadz yang berorientasi memberikan ilmu, memperoleh gaji, dan keikhlasan hati.





VII.          UJI KORELASI RANK SPEARMAN
A.    Tujuan
         Korelasi adalah istilah statistik yang menyatakan derajat hubungan linier (searah bukan timbal balik) antara dua variabel atau lebih. Rank Spearman mempunyai sifat kedua variabelnya berskala ordinal.
Uji Rank Spearmanmerupakan uji statistik yang dikembangkan paling awal dan juga paling terkenal saat ini. Uji ini, mengukur korelasi antara dua variabel dimana dua variabel tersebut paling tidak diukur dengan menggunakan skala ordinal sehingga obyek yang sedang diteliti dapat dirangking dalam dua seri urutan rangking.
B.     Soal dan Hipotesis
1.      Soal
Survey dilakukan untuk menguji apakah hubungan yang signifikan antara Authoritarianism dengan sikap Perjuangan Status Sosial yang ditunjukkan mereka. Untuk keperluan pengujian diperiksa sebanyak 15 orang wanita.









Tabel 18. Data Uji Korelasi Rank Spearman
Subyek
Autoritarian
Status sosial
1
72
46
2
95
43
3
47
29
4
46
57
5
120
55
6
93
98
7
131
96
8
81
51
9
25
52
10
134
82
11
101
51
12
122
45
13
64
35
14
75
111
15
68
48
 

2.      Hipotesis
H0 : Authoritarianism = perjuangan status sosial.
Ha : Authoritarianism ≠ perjuangan status sosial.
C.      Langkah-langkah
1. Pada variabel view nama diisi Autoritarian dan status sosial
2. Klik Analyze – Coralate – Bivariant – masukan keduanya kedalam variabel
3. Centang bagian Spearman dan kilk Ok






D.      Output SPSS
Tabel 19. Output Correlations of  Spearman



Autoritarian
Status
Spearman's rho
Autoritarian
Correlation Coefficient
1.000
.284
Sig. (2-tailed)
.
.305
N
15
15
Status
Correlation Coefficient
.284
1.000
Sig. (2-tailed)
.305
.
N
15
15

E.       Interpretasi Output SPSS
         Tampilan SPSS ini menunjukkan nilai koefisien korelasi sebesar 0,284 dengan tingkat signifikansi 0,305. Hal ini menyebabkan nilai tersebut lebih besar dari α (0,05), maka tidak ada hubungan yang signifikan antara authoritarianism dengan perjuangan status sosial.









VIII.       UJI KORELASI PEARSON PRODUCT MOMENT
A.    Tujuan
         Korelasi adalah istilah statistik yang menyatakan derajat hubungan linier (searah bukan timbal balik) antara dua variabel atau lebih. Korelasi pearson product moment mempunyai sifat kedua variabelnya berskala interval.
Uji Korelasi Pearson Product Moment digunakan untuk menyatakan ada atau tidaknya hubungan antara variabel X dengan variabel Y, dan untuk menyatakan besarnya sumbangan variabel satu terhadap yang lainnya yang dinyatakan dalam persen.
B.     Soal dan Hipotesis
1.      Soal
10 calon salesman yang diuji mengenai teknik penjualan. Setelah mereka selesai diuji kemudian ditugaskan untuk melakukan penjualan. Hasilnya adalah X = hasil ujian, Y = hasil penjualan tahun pertama. Apakah terdapat hubungan positif antara nilai ujian dan hasil penjualan?






Tabel 20. Data Uji Korelasi Pearson Product Moment
Nama
X
Y
Kiki
48
312
Tris
32
164
Alvian
40
280
Bernando
34
196
Andra
30
200
Gilang
50
288
Lindan
26
146
Bou Chun Lai
50
361
Jae hee
22
149
Edward
43
252

2.      Hipotesis
H0 : tidak ada hubungan positif antara hasil ujian dengan hasil penjualan
Ha : ada hubungan positif antara hasil ujian dengan hasil penjualan
C.    Langkah-langkah
1. Pada SPSS klik Analyze
2. Klik Coralate – klik Bivarian – Centang pearson
3. Klik Ok
















D.    Output SPSS
Tabel 21. Output Correlatins of Pearson


X
Y
X
Pearson Correlation
1
.938**
Sig. (2-tailed)

.000
N
10
10
Y
Pearson Correlation
.938**
1
Sig. (2-tailed)
.000

N
10
10

E.       Interpretasi Output SPSS
         Tampilan SPSS ini menunjukkan nilai koefisien korelasi sebesar 0,938 dengan tingkat signifikansi 0,000. Hal ini menyebabkan nilai tersebut lebih kecil dari α (0,05), maka ada hubungan yang signifikan antara hasil ujian dengan hasil penjualan.









IX.             ANALISIS REGRESI BERGANDA
A.    Tujuan
         Analisis Regresi  adalah hubungan atas dua atau lebih variabel yang menyatakan hubungan fungsional antara variabel-variabel. Macam variabel ada dua yaitu variabel independent dan variabel dependent. Variabel independent atau variabel bebas adalah variabel yang menyebabkan terjadinya perubahan terhadap variabel lain. Variabel dependent atau variabel tak bebas adalah variabel yang terkena pengaruh atau bergantung terhadap variabel lain.
Regresi linier berganda digunakan untuk meramalkan bagaimana keadaan (naik turunnya) variabel dependent, bila dua atau lebih variabel independent sebagai faktor prediktor dimanipulasi (dinaik turunkan nilainya). Analisis regresi ganda dilkukan bila jumlah independentnya minimal dua. Bentuk persamaan regresi untuk dua prediktor adalah : Y =  α +  β1X1 + β2X2.
Tujuan dari penggunaan analisis regresi adalah sebagai uji statistik untuk mengetahui apakah suatu gejala atau variable dapat digunakan untuk memprediksi gejala-gejala atau variable-variabel yang lain.
B.     Soal dan Hipotesis
1.      Soal
Suatu perusahaan dibidang industri pertanian ingin membuat model regresi berganda untuk memprediksi jumlah produksi berdasarkan jumlah tenaga kerja dan lama waktu kerja. Tentukan koefisien dan persamaan regresi berganda dan tentukan apakah koefisien regresi yang diperoleh signifikan?
Tabel 22. Data Uji Regresi Berganda
Tenaga kerja
Waktu kerja
Produksi
4
8
35400
8
4
41200
8
5
45000
3
10
40300
5
7
22000
5
7
28000
7
4
13000
6
6
22000
6
6
26000
4
8
27000

C.      Langkah-langkah
1. SPSS
a. Pada variabel view dalam SPSS nama diisi Produksi, Tenaga kerja dan waktu kerja
 b. Klik Analyze RegresionLinier
c. Variabel Produksi dimasukan ke kolom kanan dependen dan variabel tenaga kerja dan waktu kerja dimasukkan kebagian independent
d. Klik Ok
2. Eviews
      a. file – NewWork file Range
      b. Centang Undated or Irregular
      c. Start observasion i dan observasion ii
      d. Klik Ok
      e. Klik ProcsImportread text lotus excel regresi open
      f. Upper left data cell “AZ”
      g. Name for series diisi 3
      h. Klik Ok
      i. Klik Quick – Estimate Equation
      j. Tulis rumus Produksi C Tenaga kerja waktu kerja
      k. Klik Ok

D.      Output
1.      SPSS
Tabel 23.Output Coefficientsa
Model
Unstandardized Coefficients
Standardized Coefficients
t
Sig.
Collinearity Statistics
B
Std. Error
Beta
Tolerance
VIF
1
(Constant)
-162422.162
46827.464

-3.469
.010


Tenaga_kerja
16596.622
4128.891
2.794
4.020
.005
.086
11.595
Waktu_kerja
15303.243
3721.291
2.858
4.112
.005
.086
11.595








2.Eviews
Tabel 24. Output Eviews
Dependent Variable: PRODUKSI
Method: Least Squares
Date: 06/18/12   Time: 11:57
Sample: 1 10
Included observations: 10
Variable
Coefficient
Std. Error
t-Statistic
Prob. 
C
-162422.2
46827.46
-3.468524
0.0104
TENAGA_KERJA01
16596.62
4128.891
4.019632
0.0051
WAKTU_KERJA01
15303.24
3721.291
4.112347
0.0045
R-squared
0.708363
    Mean dependent var
29990.00
Adjusted R-squared
0.625038
    S.D. dependent var
10174.53
S.E. of regression
6230.280
    Akaike info criterion
20.55556
Sum squared resid
2.72E+08
    Schwarz criterion
20.64633
Log likelihood
-99.77778
    F-statistic
8.501231
Durbin-Watson stat
0.964955
    Prob(F-statistic)
0.013395

E.     Interpretasi Output
1.        SPSS
a.       Berdasarkan tabel koefisien diperoleh persamaan regresi berganda:
Y =.- 162422,162 + 16596,622X1 +15303,243 X2
b.      Untuk menguji masing-masing koefisien regresi digunakan uji t dengan hasil sebagai berikut :
1). Variabel tenaga kerja
Hasil uji t 4,020 dengan derajat kebebasan 7 yang didapat dari tabel annova dan p-value sebesar 0,005 < α (0,05). Hal ini menunjukkan penolakan Ho = β1 = 0. 7 didapat dari n-k-1 yaitu 10-2-1 = 7.
2). Variabel waktu kerja
Hasil uji t 4,112 dengan derajat kebebasan 7 yang didapat dari tabel annova dan p-value sebesar 0,005 < α (0,05). Hal ini menunjukkan penolakan Ho = β2 = 0. 8 didapat dari n-k-1 yaitu 10-2-1 = 7.
c.       Dari tabel koefisien terlihat bahwa nilai VIF = 11,595 lebih besar dari 5 sehingga dapat dianggap  terjadi multycollinearity.

2.      Eviews
Model regresi : Y = - 162422,2 + 16596,62X1 +15303,24 X2
a.         Nilai konstanta - 162422,2menunjukkan variabel Hasil produksi (Y) akan sebesar - 162422,2 jika variabel bebas bernilai 0.
b.         Nilai koefisien X1 sebesar 16596,62 menunjukkan nilai hasil produksi akan naik sebesar 16596,62 jika X1 naik satu satuan.
c.         Nilai koefisien X2 sebesar 15303,24 menunjukkan nilai hasil produksi akan naik sebesar 15303,24 jika X2 naik satu satuan.
d.         R-squared 0,708 artinya variabel bebas dapat menjelaskan variabel terikatnya sebesar 70,8% dan sisanya dijelaskan oleh variabel lain yang tidak terdapat dalam model.
e.         Uji-t
                 Nilai probabilitas tenaga kerja sebesar 0,0051 lebih kecil dari α = 0,05 artinya variabel tenaga kerja secara parsial berpengaruh nyata terhadap hasil produksi


f.          Uji-f
                 Nilai probabilitas sebesar 0,013 lebih kecil dari α = 0,05 menunjukkan bahwa variabel bebas (tenaga kerja dan waktu kerja) secara bersama-sama berpengaruh nyata terhadap hasil produksi.
g.         Durbin-Watson Stat
                 Nilai Durbin Watson sebesar 0,96 dilihat pada garis maka tidak terjadi Autokorelasi













LAMPIRAN














l. Output SPSS Uji Kasus Sampel Tunggal Binomial Test


Category
N
Observed Prop.
Test Prop.
Exact Sig. (2-tailed)
kecenderungan
Group 1
1
12
.60
.50
.503
Group 2
0
8
.40


Total

20
1.00



































2. Output SPSS Uji Kasus Sampal Tunggal (Chi-Square)

Pemenang
Chi-Square
23.634a
df
9
Asymp. Sig.
.005







































3. Output SPSS Uji Kasus Sampel Ganda (Mc Nemar)
Sebelumsponsor
Sesudahsponsor
0
1
0
6
6
1
6
12



Test Statisticsb

sebelumsponsor & sesudahsponsor
N
30
Exact Sig. (2-tailed)
1.000a























4. Output SPSS Uji Kasus Sampel Ganda Independen (Mann Whitney)
Mann Whitney Ranks

Kelompok
N
Mean Rank
Sum of Ranks
Skor
0
8
7.00
56.00
1
5
7.00
35.00
Total
13















































5. Output SPSS Uji K Sampel Berhubungan (Friedman)
Friedman Ranks

Mean Rank
I
2.05
II
2.30
III
1.65

FriedmanTest Statisticsa
N
20
Chi-Square
4.300
Df
2
Asymp. Sig.
.116
a. Friedman Test




































6. Output SPSS Uji K Sampel Independen (Kruskal Wallis)
Kruskal Willis Rank

grup
N
Mean Rank
Motifasi_mengajar
1
5
3.00
2
5
8.00
3
4
12.50
Total
14



Test statistic


Motifasi_mengajar

Chi-Square
11.571

df
2

Asymp. Sig.
.003

a. Kruskal Wallis Test











7. Output Uji Korelasi Rank Spearman Correlations of  Spearman



Autoritarian
Status
Spearman's rho
Autoritarian
Correlation Coefficient
1.000
.284
Sig. (2-tailed)
.
.305
N
15
15
Status
Correlation Coefficient
.284
1.000
Sig. (2-tailed)
.305
.
N
15
15































8. Output Uji Korelasi Pearson Product Moment Correlatins of Pearson



X
Y


X
Pearson Correlation
1
.938**


Sig. (2-tailed)

.000


N
10
10


Y
Pearson Correlation
.938**
1


Sig. (2-tailed)
.000



N
10
10


**. Correlation is significant at the 0.01 level (2-tailed).




























9. Output Analisis Regresi Berganda SPSS Coefficientsa
Model
Unstandardized        coefficients
Standardized Coefficients
t
Sig.
Collinearity tatistics
B
Std. Error
Beta
Tolerance
VIF
1
(Constant)
-162422.162
46827.464

-3.469
.010


Tenaga_kerja
16596.622
4128.891
2.794
4.020
.005
.086
11.595
Waktu_kerja
15303.243
3721.291
2.858
4.112
.005
.086
11.595
a.       Dependent Variable: roduksi











































10. Output Analisis Regresi Berganda Eviews
Dependent Variable: PRODUKSI


Method: Least Squares


Date: 06/18/12   Time: 11:57


Sample: 1 10


Included observations: 10


Variable
Coefficient
Std. Error
t-Statistic
Prob. 


C
-162422.2
46827.46
-3.468524
0.0104


TENAGA_KERJA01
16596.62
4128.891
4.019632
0.0051


WAKTU_KERJA01
15303.24
3721.291
4.112347
0.0045


R-squared
0.708363
Mean dependent var
29990.00


Adjusted R-squared
0.625038
S.D. dependent var
10174.53


S.E. of regression
6230.280
Akaike info criterion
20.55556


Sum squared resid
2.72E+08
Schwarz criterion
20.64633


Log likelihood
-99.77778
F-statistic
8.501231


Durbin-Watson stat
0.964955
Prob(F-statistic)
0.013395





Tidak ada komentar:

Posting Komentar