Infeksi Rubella dalam Kehamilan
Penyakit Rubella disebabkan karena infeksi oleh virus
yang disebut Rubivirus.
Penyebaran virus ini dapat melalui bahan cairan yang
berasal dari hidung atau tenggorokan penderita Rubella yang dapat
menyebar saat batuk atau bersin.
Biasanya infeksi Rubella akan menimbulkan gejala
seperti kemerahan pada kulit, demam dan nyeri disertai bengkak pada persendian.
Infeksi Rubella dalam kehamilan terutama di
bawah usia kehamilan 12 minggu dapat membahayakan janin, karena virus tersebut
dapat melewati plasenta dan menyerang janin sehingga menimbulkan kecacatan atau
kelainan kongenital (bawaan) pada janin yang sering disebut sebagai Congenital
Rubella Syndrome (CRS), yaitu berupa kebutaan, tuli, kelainan jantung, gangguan
mental serta keguguran dan prematuritas. Hampir 100% kemungkinan janin
akan cacat bila infeksi terjadi sebelum kehamilan 8 minggu.
Kemungkinan ibu hamil terserang Rubella sangat kecil
<1%, tapi sebaiknya perlu diketahui apakah ia mempunyai kekebalan
sehingga perlu dilakukan pemeriksaan darah sebelum menikah.
Rubella dapat dicegah dengan vaksinasi MMR (Mumps,
Measles dan Rubella). Hal ini telah sukses dilakukan di AS dan Eropa
sehingga menurunkan frekuensi CRS. Pada saat ini telah diketahui
tidak ada hubungan antara vaksin MMR dengan kejadian autisme pada anak.
Gejala pada Rubella
image : simplehomemade.net
Biasanya menimbulkan gejala, Walaupun pada beberapa
kasus gejala sangat ringan sehingga penderita tidak menyadarinya. Masa inkubasi
Rubella antara 15-20 hari, gejala yang timbul seperti demam, lemas, pembesaran
kelenjar getah bening, kemerahan pada kulit. Masa paling menular adalah
ketika kemerahan pada kulit timbul.
Jika ibu hamil terserang Rubella pada awal
kehamilan maka sebaiknya ibu berkonsultasi dulu dengan dokter untuk menentukan
langkah apa yang harus diambil. Pada saat ini belum ada terapi yang efektif
untuk mengatasi hal itu sehingga si ibu mungkin diberikan pilihan untuk
mengakhiri kehamilan atau diberikan immunoglobulin untuk meningkatkan daya
tahan dan mengurangi kerusakan pada janin. Terapi yang lain adalah untuk
menghilangkan gejala saja seperti pemberian analgetik untuk mengurangi nyeri
dan pemberian cairan untuk mencegah dehidrasi..
Bila anda sedang hamil dan ternyata belum
mempunyai kekebalan maka si ibu tidak boleh divaksin saat hamil , jalan
satu-satunya hindari kontak dengan penderita dan segera vaksin setelah
melahirkan.
Berikut ini beberapa rekomendasi yang sebaiknya
diperhatikan bagi ibu –ibu yang mempersiapkan kehamilan :
- Karena efek CRS bervariasi tergantung pada usia
kehamilan maka penentuan usia kehamilan adalah mutlak perlu untuk
menentukan tindakan medis yang akan dilakukan
- Diagnosis Rubella dalam kehamilan harus
ditegakkan dengan pemeriksaan serologis kadar antibodi
terhadap Rubella
- Pada ibu hamil yang terpapar/ dengan gejala
infeksi Rubella maka harus dilakukan pemeriksaan serologis untuk
menentukan status kekebalan dan resiko untuk mengalami CRS
- Vaksin Rubella sebaiknya tidak diberikan saat
hamil
- Ibu yang kebetulan divaksin Rubella kemudian
langsung hamil harus dipantau untuk menentukan adanya CRS atau tidak
- Ibu yang ingin hamil sebaiknya dilakukan
pemeriksaan serologis untuk menentukan status kekebalannya dan bila
ternyata tidak kebal maka harus divaksin sebelum hamil.
Referensi :
- Silverstein, Alvin, Virginia Silverstein, and
Robert Silverstein. Measles and Rubella. Hillside, NJ: Enslow
Publishers, Inc., 2007
- Rubella (German measles) during pregnancy,
Reviewed by the BabyCenter Medical Advisory Board. Last updated:
October 2005
- Rubella in Pregnancy , J Obstet Gynaecol
Can 2008;30(2):152–158
Tidak ada komentar:
Posting Komentar